KOMPAS.com - Sebagai pilihan perawatan kulit yang murah, beberapa orang memanfaatkan odol untuk menghilangkan jerawat. Namun, apakah praktik ini aman?
Sesuai dengan namanya, odol atau pasta gigi, diformulasikan untuk gigi dan mulut.
Bahan aktif yang terdapat dalam odol dimaksudkan untuk membersihkan dan mencegah kerusakan pada gigi.
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman yang juga dokter spesialis kulit dan kelamin di RSUD Margono Soekarjo Purwokerto, dr Ismiralda Oke Putranti, SpKK menjelaskan bahwa bahan aktif dalam odol tidak direkomendasikan untuk perawatan jerawat.
"Bahan aktif pasta gigi terutama flouride, sorbitol, agen abrasif, pewarna, zat perasa, detergen, tidak ada satupun yang direkomendasikan untuk kulit," ungkap Oke saat dihubungi Kompas.com, Jumat (28/1/2022).
Baca juga: Malainformasi, Informasi Asli yang Disalahgunakan untuk Merugikan Orang
Berikut penjelasan mengenai bahan aktif pada odol terhadap kulit.
Oke menjelaskan, kandungan flouride digunakan dalam odol berguna untuk melindungi gigi dari asam yang dihasilkan oleh bakteri yang melekat pada gigi.
"Sehingga memberi lapisan untuk memperkuat enamel gigi dan mencegah terjadi karies gigi," tutur dia.
Kandungan fluoride dalam pasta gigi ada dalam batas aman jika digunakan untuk menyikat gigi dengan benar dua kali sehari.
Seperti yang pernah diberitakan Kompas.com pada 6 Mei 2021, toksisitas fluoride terjadi pada dosis 40–80 mg/kg berat badan.
Sedangkan, dosis fluoride dalam pasta gigi hanya sebesar 0,016 and 0,15 mg dalam 1 dosis pemakaian pasta gigi atau sebesar biji jagung.
Kendati demikian, Oke memperingatkan penggunaan yang tidak tepat, paparan fluoride pada kulit bisa berbahaya.
"Hati-hati dengan bahan ini. Terlalu banyak paparan dengan fluoride dapat mengakibatkan terjadinya fluorosis yang dapat menyerang gigi, tulang, saraf, hormon tiroid dan lainnya termasuk menjadi pencetus acne atau jerawat, yang berat dan bahkan penyakit kulit yang lain. Bisa juga menyebabkan kelainan jantung dan pembuluh darah," ujar Oke.