KOMPAS.com - Stephen Glass bisa jadi penulis fiksi terbaik, sekaligus penulis berita terburuk dalam sejarah jurnalisme Amerika Serikat (AS).
Pada 1998, di usia 25 tahun, Glass menjabat sebagai editor rekanan di majalah The New Republic.
Pada tahun itu dia menerbitkan artikel berjudul "Hack Heaven". Dia menceritakan hacker remaja berusia 15 tahun bernama Ian Restil. Restil disebut berhasil meretas laman perusahaan perangkat lunak Jukt Micronics.
Remaja itu mengunggah gaji karyawan, dengan sekumpulan foto porno, disertai ketarangan "THE BIG BAD BIONIC BOY HAS BEEN HERE BABY".
Artikel itu terbilang unik dan menggemparkan mengingat masa itu adalah awal kemunculan internet.
Baca juga: PT Barnum, The Greatest Showman, Pembuat Hoaks Terbesar Sepanjang Sejarah
Lebih menggemparkan lagi, ketika ketahuan bahwa tulisan Glass adalah palsu. Semua yang dia tuliskan dalam artikel adalah kebohongan belaka.
Jagad media AS geger karena Glass tak hanya menulis untuk The New Republic, tetapi juga media besar lainnya, seperti Harper’s, George, Rolling Stone, majalah The New York Times, dan Mother Jones.
Media besar di AS rata-rata memiliki pemeriksa fakta, lantas bagaimana tulisan Glass bisa lolos sebagai karya jurnalistik alih-alih fiksi?
Charles Lane, jurnalis senior yang bekerja bersama Stephen Glass di The New Republic, sejak awal memiliki kecurigaan terhadap artikel Glass. Dia mulai mempertanyakan sumber-sumber dari artikel itu.
Namun, Glass berlagak yakin dan tahu dengan apa yang dia tulis. Mulai dari detail nama dan alamat perusahaan, nomor telepon, alamat email, hingga tempat-tempat dia melakukan reportase.
Kecurigaan Lane terhenti ketika Glass membalik pertanyaan tersebut dengan mengatakan bahwa Lane tidak menyokongnya di redaksi.
Baca juga: AJI Nilai Pelabelan Hoaks ke Karya Jurnalistik Jadi Tantangan Media pada 2022
Melansir Forbes, 11 Mei 1998, kebohongan Glass semakin terendus ketika Forbes Digital Tool atau kini lebih dikenal dengan Forbes.com melakukan pemeriksaan fakta yang dilakukan jurnalisnya.
Kedua jurnalis yang bekerja di Forbes, Adam Penenberg dan Kambiz Foroohar mempertanyakan detail dalam artikel "Hack Heaven" kepada Glass melalui telepon.
Mereka menelusuri nama Junt Micronics di berbagai mesin pencarian, tetapi tidak ada satu pun yang berkaitan dengan perusahaan perangkat lunak itu.
Baca juga: Echo Chamber dan Filter Bubble, Alasan Sulit Lepas dari Jeratan Hoaks