Saat Ahsan Lanjut Main meski Cedera dan Fajri Menangis, Tak Selebrasi Juara All England 2023

KOMPAS.com – Pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, berhasil menjuarai All England 2023.

Fajar/Rian meraih gelar juara All England 2023 setelah menang atas sesama wakil Indonesia sekaligus seniornya, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.

Baca juga: 67 Tahun Jejak Indonesia di All England: Ganda Putra Masih Jawara

Bertanding di Utilita Arena Birmingham, Inggris, Fajar/Rian mengalahkan Ahsan/Hendra dua gim langsung via skor 21-17 dan 21-14.

Dalam pertandingan tersebut, Mohammad Ahsan sempat mengalami cedera ketika skor 20-14 untuk keunggulan Fajar/Rian.

Mohammad Ahsan mengeluh kesakitan di lutut sebelah kiri. Ia pun terduduk di pinggir lapangan permainan.

Baca juga: Hasil All England 2023: Kalahkan Ahsan/Hendra, Fajar/Rian Juara!

Setelah itu, Fajar/Rian tampak menghampiri Mohammad Ahsan. Keduanya terlihat ingin memastikan kondisi pebulu tangkis berusia 35 tahun tersebut.

Tim medis lalu menghampiri Mohammad Ahsan untuk memberikan pertolongan.

Mohammad Ahsan pun melanjutkan pertandingan kendati kondisi kakinya tampak tidak baik.

Laga berlanjut, Fajar/Rian pun dapat mempertahankan keunggulan dan meraih kemenangan atas Ahsan/Hendra pada gim kedua via skor 21-14 di final All England 2023.

Selepas menjadi juara All England 2023, Fajar/Rian tidak melakukan selebrasi di lapangan.

Baca juga: Hasil Final All England 2023: Bekuk Chen Yu Fei, An Se-young Juara

Ganda putra dengan sebutan Fajri itu terlihat langsung menghampiri Ahsan/Hendra untuk bersalaman.

Fajar Alfian bahkan sempat tertangkap kamera menangis ketika berpelukan dengan Mohammad Ahsan.

Selepas pertandingan, Fajar Alfian bersimpati dengan kondisi cedera Mohammad Ahsan saat berlaga di partai final All England 2023.

"Allhamdulilah bisa diberikan kemenangan hari ini meskipun Bang Ahsan cedera," kata Fajar Alfian.

Baca juga: Link Live Streaming Final All England 2023, Fajar/Rian Vs Ahsan/Hendra

"Ada senang, ada sedih karena pertama kami bisa menjuarai All England, tetapi senior kami juga ada cedera. Semoga tidak parah," kata dia.

"Rasanya campur aduk," tutur pebulu tangkis ganda putra kelahiran Bandung, 7 Maret 1995 tersebut.