Carolina Marin Ingin Pecahkan Rekor pada Olimpiade Tokyo

KOMPAS.com - Pebulu tangkis tunggal putri Spanyol, Carolina Marin, menyimpan ambisi untuk bisa memecahkan rekor pada Olimpiade Tokyo mendatang.

Rekor yang ingin diraihnya adalah meraih kemenangan terbanyak pada Olimpiade dan memecahkan rekor raihan medali emas.

Carolina Marin merupakan pemegang medali emas Olimpiade Rio 2016 serta pengoleksi tiga titel juara dunia.

Namun, Carolina Marin belum puas dengan pencapaian tersebut.

Finalis Indonesia Masters 2020 tersebut bertekad melewati rekor pemain tunggal putri legendaris China, Zhang Ning.

Zhang Ning memenangi medali emas Olimpiade Athena 2004 dan Olimpiade Beijing 2008.

Untuk memecahkan rekor Zhang, Marin sudah memasang target untuk meraih medali emas pada Olimpiade Tokyo tahun 2021 dan Olimpiade Paris 2024.

Baca juga: Carolina Marin Hilang Konsentrasi Bertanding karena Penyakit Ayahnya

"Target saya adalah menjadi tunggal putri Eropa dengan kemenangan terbanyak di Olimpiade. Prioritas pertama saya adalah emas di Olimpiade Tokyo, lalu lolos dengan kondisi terbaik ke Olimpiade 2024," kata Marin yang dikutip BolaSport.com dari The Star.

Dilihat dari faktor usia, target Marin bisa dibilang masuk akal.

Ia baru akan menginjak usia 28 tahun pada 2021 dan akan berumur 31 tahun pada 2024.

Namun, tantangan buat Marin adalah menjaga kondisinya agar bebas dari cedera.

Dia absen selama delapan bulan pada 2019 usai mengalami cedera ligamen pada final Indonesia Masters 2019, tepatnya bulan Januari.

Marin pun sadar akan potensi cedera itu.

"Saya tahu target itu tak mudah, tetapi saya sudah bekerja keras," ujar dia melanjutkan.

Sepanjang kariernya, Marin sudah memenangi sejumlah trofi bergengsi.

Ia mencetak rekor sebagai pebulu tangkis putri pertama yang meraih tiga titel juara dunia, yaitu pada 2014, 2015, dan 2018.

Carolina Marin juga tercatat telah memenangi empat titel Kejuaraan Eropa. (Lariza Oky Adisty)