Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Kompas.com - 11/05/2024, 18:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pedang langka yang dijuluki "Excalibur" dan diperkirakan sudah berumur 1.000 tahun ditemukan di Kota Valencia, Spanyol.

Karena ditemukan dalam posisi tegak di dalam kuburan di tahun 1994, maka pedang kuno ini dijuluki Excalibur, yang merujuk pada pedang legendaris Raja Arthur dari Inggris.

Dikutip dari LiveScience, Kamis (2/5/2024), menurut cerita rakyat abad pertengahan di Eropa, pedang Excalibur secara ajaib bersarang di sebuah batu dalam keadaan tegak dan sulit dicabut.

Saat itu, kemudian Arthur muda berhasil mencabutnya dan dia selanjutnya dinobatkan sebagai raja Inggris.

Ditilik dari usianya, peneliti memperkirakan pedang yang ditemukan di sebuah rumah era Islam di utara alun-alun Romawi kuno ini terakhir kali digunakan saat sebagian besar wilayah Spanyol dikuasai oleh penguasa Muslim.

Baca juga: Penemuan Ratusan Kuburan Ungkap Sejarah Muslim di Spanyol

Bentuk pedang

Pedang Valencia ini mempunyai gagang yang dihiasi perunggu dan memiliki lekukan untuk memudahkannya dipegang.

Panjang dari pedang ini sekitar 18 inci atau 46 sentimeter dan diperkirakan digunakan oleh seorang penunggang kuda. Hal tersebut berdasarkan ukuran pedang ini dan kurangnya pelindung tangan.

Meski bilahnya ditemukan di tempat tinggal era Islam, pedang ini memiliki ciri yang membuat peneliti kesulitan untuk mengetahui umur pastinya.

Sebab, bilah pedangnya melengkung ke arah ujungnya. Karakteristik seperti ini sering terlihat pada pedang-pedang saat era Visigoth yang memerintah Spanyol pada tahun 418-711.

Kemudian seorang arkeolog di Universitas Granada, Spanyol, Jose Miguel Osuna mencari tahu kepastiannya dengan mempelajari logam senjata dan sedimen di mana pedang itu ditemukan.

Osuna pun menyimpulkan bahwa pedang itu berasal dari abad ke-10, saat Valencia berada di bawah kekuasaan Islam. Saat itu, Valencia bernama Balansiya.

Baca juga: Arkeolog Temukan Situs Pertapaan Kuno Berusia 1.300 Tahun di Inggris

Sejarah Islam di Spanyol

Pada masa pemerintahan Islam, arsitektur, seni dan sastra berkembang dengan pesat dengan motif budaya Muslim.

Pasukan Bizantium, Visigoth, dan Arab bertempur untuk menguasai wilayah Semenjung Iberia di antara tahun 500-1000.

Semenanjung Iberia tersebut saat ini menjadi wilayah Spanyol dan Portugal, dilansir dari Smitsonian Magazine, Jumat (26/4/2024).

Awalnya, wilayah Semenanjung Iberia dikuasai oleh Bizantium dan kemudian beralih kekuasaan ke tangan Visigoth dari Eropa Barat.

Setelah itu, Dinasti Umayyah yang merupakan kekhalifahan Arab mulai menguasai Semenanjung Iberia.

Kerajaan yang berada di Semenanjung Iberia ini dibentuk dan dinamai Al-Andalus, sebuah sebutan yang kemudian dikenal sebagai Andalusia saat ini.

Negara Muslim terakhir di Spanyol berakhir pada tahun 1492, ketika emirat Granada menyerah kepada pasukan Raja Ferdinand dan Ratu Isabella.

Baca juga: Arkeolog Temukan Fosil Manusia Purba Tertua Terkubur di Gua Maroko

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 20-21 Juni 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 20-21 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Peserta SNBT Tunarungu Gagal Lolos Usai Diminta Lepas Alat Bantu Dengar | Kata KAI Services soal Makanan Kedaluwarsa di Kereta

[POPULER TREN] Peserta SNBT Tunarungu Gagal Lolos Usai Diminta Lepas Alat Bantu Dengar | Kata KAI Services soal Makanan Kedaluwarsa di Kereta

Tren
Daftar Pemain Tertua dan Termuda Euro 2024, Ada Pepe

Daftar Pemain Tertua dan Termuda Euro 2024, Ada Pepe

Tren
7 Suplemen yang Bermanfaat untuk Memperbaiki Kualitas Tidur, Apa Saja?

7 Suplemen yang Bermanfaat untuk Memperbaiki Kualitas Tidur, Apa Saja?

Tren
Sering Mual Setelah Begadang? Ternyata Ini 3 Penyebabnya

Sering Mual Setelah Begadang? Ternyata Ini 3 Penyebabnya

Tren
Muncul Fenomena “Heat Dome” di Amerika Serikat, Apa Itu?

Muncul Fenomena “Heat Dome” di Amerika Serikat, Apa Itu?

Tren
Wanita Tewas Terjatuh dari Lantai 3 Gym, Pakar: Idealnya Posisi 'Treadmill' Menghadap Jendela

Wanita Tewas Terjatuh dari Lantai 3 Gym, Pakar: Idealnya Posisi "Treadmill" Menghadap Jendela

Tren
110 Perusahaan Terbesar di Indonesia Versi Fortune 2024, Ada Pertamina dan MIND ID

110 Perusahaan Terbesar di Indonesia Versi Fortune 2024, Ada Pertamina dan MIND ID

Tren
Mengapa Israel Akan Serang Lebanon?

Mengapa Israel Akan Serang Lebanon?

Tren
144 Jemaah Haji Indonesia Meninggal Dunia di Tanah Suci, Ini Penyebabnya

144 Jemaah Haji Indonesia Meninggal Dunia di Tanah Suci, Ini Penyebabnya

Tren
Ramai soal KTP Indonesia Terdiri dari Warna Biru dan Oranye, Apa Bedanya?

Ramai soal KTP Indonesia Terdiri dari Warna Biru dan Oranye, Apa Bedanya?

Tren
Mengapa Tak Ada Ruang UTBK Khusus bagi Tunarungu? Ini Penjelasan Kemendikbud

Mengapa Tak Ada Ruang UTBK Khusus bagi Tunarungu? Ini Penjelasan Kemendikbud

Tren
Kemenkominfo Bantah Ciptakan Elaelo, Pakar Minta Masyarakat Waspada

Kemenkominfo Bantah Ciptakan Elaelo, Pakar Minta Masyarakat Waspada

Tren
Rumah di Jakarta di Bawah Rp 2 M Kembali Kena Pajak, Ini Alasannya

Rumah di Jakarta di Bawah Rp 2 M Kembali Kena Pajak, Ini Alasannya

Tren
Jadwal Pertandingan Euro 2024 Babak Penyisihan Grup Putaran Kedua

Jadwal Pertandingan Euro 2024 Babak Penyisihan Grup Putaran Kedua

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com