Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Pecahkan Misteri "Kutukan Firaun" yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Kompas.com - 30/04/2024, 10:15 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para ilmuwan akhirnya menemukan jawaban teka-teki "kutukan Firaun" yang diduga telah menewaskan 20 orang saat membuka makam Tutankhamun di Mesir pada 1922.

Menurut catatan dari Mesir kuno, mereka yang mengganggu sisa-sisa mumi akan menderita kematian yang disebabkan oleh penyakit yang tidak dapat didiagnosis oleh dokter, dilansir dari Ladbible.

Namun, terlepas dari peringatan yang menakutkan itu, penelitian baru yang ditulis oleh Ross Fellowes di Journal of Scientific Exploration menemukan jawaban atas apa yang sebenarnya terjadi lebih dari 100 tahun yang lalu itu.

Baca juga: Viral, Foto Makam Korban, Ini Kronologi dan Penyebab Tragedi Sampit 2001

Penyebab kematian orang-orang yang membuka makam Tutankhamun

Peneliti meyakini, penyebab kematian dari orang-orang yang membuka makam Tutankhamun adalah akibat keracunan radiasi dari elemen alam yang mengandung uranium dan limbah beracun.

Pasalnya, tingkat radiasi di dalam makam Tutankhamun sangat tinggi, sehingga siapa pun yang bersentuhan dengannya kemungkinan besar akan terkena penyakit radiasi dan kanker dalam dosis yang fatal.

Paparan radiasi tersebut juga merenggut nyawa seorang arkeolog bernama Howard Carter, yang merupakan orang pertama yang memasuki makam Tutankhamun pada tahun 1922.

Carter meninggal 11 tahun kemudian setelah berjuang melawan Limfoma Hodgkin, yakni kanker yang telah dikaitkan dengan keracunan radiasi.

Orang lain yang pernah memasuki makam ini termasuk Lord Carnarvon, yang meninggal karena keracunan darah lima tahun kemudian.

"Populasi Mesir kontemporer dan kuno dicirikan oleh insiden kanker hematopoietik yang luar biasa tinggi, kanker tulang/darah/getah bening, dengan penyebab utama yang diketahui adalah paparan radiasi," tulis Fellowes dalam studinya.

Baca juga: Arkeolog Ungkap Temuan Mumi Mesir Memiliki Janin Sebelum Diawetkan

Radiasi tidak hanya di dalam makam

Lebih lanjut Fellowes mengatakan, radiasi tersebut tidak terbatas pada makam saja. Sebab, ia juga menemukan tingkat radiasi yang tinggi yang terdeteksi di seluruh situs di Mesir.

"Radiasi itu telah terdeteksi oleh alat penghitung Geiger di dua situs di Giza yang berdekatan dengan piramida," tulisnya.

Selain itu, sebuah studi modern juga telah mengonfirmasi adanya tingkat radiasi yang sangat tinggi di makam Mesir kuno, yakni 10 kali lipat dari standar keamanan yang bisa diterima.

Namun, peneliti meyakini bahwa orang Mesir kuno sadar akan racun tersebut.

"Sifat kutukan tersebut secara eksplisit tertulis di beberapa makam, dengan salah satu makam diterjemahkan sebagai, 'mereka yang merusak makam ini akan menemui ajal oleh penyakit yang tidak dapat didiagnosis oleh dokter'" tambah Fellowes.

Baca juga: Arkeolog Temukan Tumor Langka Berisi Gigi pada Mumi Perempuan Mesir Berusia 3.000 Tahun

Adanya mitos supernatural

Terjemahan lain yang tidak menyenangkan seperti “dilarang” karena “roh jahat” mungkin telah secara signifikan memicu ketakutan bahwa kutukan supernatural masih ada di situs kuno tersebut.

Ketakutan itu semakin meningkat dengan kematian misterius Lord Carnarvon, yang mendanai penggalian pada 1922, dikutip dari New York Times.

Sebab, sebelum kematiannya, ia dilaporkan berjalan melewati ruangan-ruangan berharga tersebut dan beberapa ruangan lainnya setelah mereka membuka segel makam tersebut.

“Carnarvon meninggal dalam beberapa minggu setelah diagnosis pasti keracunan darah dan pneumonia,” tulis Fellowes.

Ahli Mesir kuno Arthur Weigall diduga mengatakan kepada rekan-rekannya bahwa Carnarvon akan “mati dalam waktu enam minggu” setelah masuk kawasan makam, tulis penelitian tersebut.

Selain itu, ahli Mesir kuno dan penggali independen Arthur Weigall hadir pada pembukaan Makam Tut dan juga dianggap sebagai orang yang memulai "mitos" kutukan tersebut.

Dia meninggal karena kanker pada usia 54 tahun di tahun 1934.

Secara total, enam dari 26 orang yang hadir saat makam itu dibuka meninggal dalam satu dekade karena asfiksia, stroke, diabetes, gagal jantung, pneumonia, keracunan, malaria, dan paparan sinar-X.

Saat ekskavator membuka makam tersebut, Kairo dilaporkan mengalami pemadaman listrik yang aneh dan badai pasir yang dahsyat, menurut National Geographic.

Pada suatu saat selama penggalian, anjing kesayangan Carnarvon disebut melolong mengerikan dan tiba-tiba terjatuh dan mati.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com