Menilik kondisi tersebut, Jang memperkirakan, kapsul posterior berpotensi pecah selama operasi. Oleh karenanya, butuh tindakan berbeda untuk menangani kasus ini.
"Pasien tidak menderita katarak biasa, namun membutuhkan bantuan spesialis vitreoretinal," tutur Jang.
Vitreoretinal sendiri merupakan operasi mata untuk mengatasi kelainan retina atau selaput syaraf mata, maupun vitreus atau cairan bening yang menjaga bentuk mata.
Pada kondisi normal, vitreous seharusnya berwarna bening, sehingga cahaya dapat masuk ke dalam mata manusia.
Kepada Samuel, Jang menjelaskan bahwa kondisi kataraknya dapat ditangani melalui pembedahan.
Jang dan tim kemudian melakukan operasi pada kedua mata pasien sesuai jadwal, sebelum kepulangan Samuel ke Indonesia.
Sehari setelah operasi, penglihatan Samuel Paul mulai membaik dan gejala penglihatan kaburnya pun perlahan menghilang.
Sebelum kembali ke Tanah Air, Samuel mengunjungi rumah sakit di Distrik Seo, Daejeon itu untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepada para dokter, perawat, dan koordinator penerjemah yang bertanggung jawab.
Dia juga mensyukuri keputusannya untuk menjalani operasi mata di Korea, dengan mengatakan bahwa itu adalah keputusan yang sangat bijaksana.
"Kami senang dan merasa puas karena penglihatan pasien telah dipulihkan melalui perawatan bedah. Senang melihat pasien kamu dapat melihat dan hidup di dunia yang lebih cerah," ujar Jang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.