Terlebih, Gen Milenial saat ini umumnya berada pada usia mapan dari sisi finansial sehingga harga tiket konser (yang dulu mungkin tak terbeli) kini tidak menjadi masalah dibandingkan pengalaman sentimental yang akan dinikmati.
Dari POV (point of view) Gen Milenial: Bocil (bocah kecil) Gen Z tahu apa soal Sheila on 7, minggir dulu sana...
Gen Z, kelahiran tahun 1997 hingga 2012, bisa jadi tidak bertautan langsung dengan lagu-lagu SO7. Album-album bersejarah SO7 "Sheila on 7" (1999), "Anugerah Terindah Yang Pernah Kumiliki" atau bahkan "Kisah Klasik Untuk Masa Depan" (2000) muncul jauh di masa Gen Z mengenal arti cinta.
Namun jangan salah, bagi Gen Z yang kini dihadapkan dengan berbagai tekanan dan kecemasan di era digital, konser SO7 menjadi salah satu cara untuk melakukan healing atau penyembuhan diri.
Musik dan lirik SO7 yang penuh makna dan relatable dengan kehidupan remaja, menjadi sumber ketenangan dan semangat bagi para Gen Z. Konser ini juga menjadi momen merasakan atmosfer musik era 1990-an dan 2000-an.
Melihat aksi panggung Duta, Eross, dan Adam yang energik dan penuh semangat, menjadi pengalaman tak terlupakan bagi para Gen Z di tengah pergumulan mereka merintis karier di dunia kerja.
Jangan salah, urusan militansi menonton konser musik, Gen Z jauh lebih berani dibandingkan Gen Milenial. Hasil salah satu survei menyebut Gen Z dua kali lebih mungkin untuk secara spontan izin saat bekerja agar bisa pergi ke konser, dibandingkan dengan generasi Milenial.
Survei tersebut juga mengungkapkan, 61 persen peserta Gen Z telah menonton lebih dari 25 konser seumur hidup. Wicis Itu artinya, lebih dari satu kali dalam setahun.
Baca juga: Sheila On 7 Nyaman Bertiga, Bocorkan Riders, dan Lagu Baru
Dan alasan Gen Z ini menonton konser, tidak melulu untuk menikmati musik (87 persen), melainkan juga untuk bersenang-senang dengan teman (78 persen), dan merasakan atmosfer konser secara langsung (72 persen).
Dari POV (point of view) Gen Z: Om Tante minggir dulu, urusan konser kami maju paling depan...