Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta Pembunuhan Wanita Dicor Semen di Makassar, Dibunuh 2017

Kompas.com - 17/04/2024, 09:44 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

4. Anak jadi saksi mata

V dan adiknya yang saat itu masih berusia lima tahun menjadi saksi mata pembunuhan ibu kandungnya.

V mengungkapkan, peristiwa penganiayaan tersebut terjadi saat ia masih duduk di bangku kelas IV SD.

"Waktu itu saya masih kelas IV SD, sepulang sekolah saya melihat mama saya terbaring di lantai, saya hampir tidak mengenalinya karena wajahnya sudah bengkak,” kata V.

Sepulang sekolah, tepatnya dua hari setelah penganiayaan pertama, V melihat J masih terbaring di tempat yang sama.

Baca juga: Viral, Video Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Penajam Paser Utara Diduga Dianiaya hingga Lebam, Ini Kata Polisi

5. Anak dipaksa berbohong tentang kondisi ibunya

Usai menganiaya ibunya, V melihat ayahnya membawa pasir dan semen ke rumah. Saat itu, ia dipaksa berbohong oleh H.

"Saya melihat bapak saya membawa masuk ke dalam rumah pasir dan semen kemudian memberitahukan kepada saya, kalau ada yang bertanya semen itu untuk apa, saya harus jawab untuk membuat kolam ikan," kata V.

Selain itu, H juga mengatakan, jika ada yang menanyakan kondisi ibunya, ia harus mengatakan bahwa ibunya pergi dari rumah.

Usai mengatakan hal tersebut, H meletakkan mayat J di pekarangan rumah dan dikuburkan dengan cara dicor semen.

6. Pelaku pindah usai bunuh korban

Setelah membunuh korban, pelaku meninggalkan rumah tersebut dan pindah ke rumah orang tuanya, dikutip dari Kompas.com, Selasa (16/4/2024).

Enam bulan kemudian, rumah lokasi pembunuhan tersebut sudah dikontrakkan dan disewa oleh pria bernama Yusran yang bekerja sebagai pengusaha bubur jagung.

Yusran menuturkan bahwa dirinya sudah mengontrak di lokasi pembunuhan selama enam tahun dan tidak merasa curiga.

"Iye saya kontrak di sini 6 tahun pak, tidak ada aneh, saya awal masuk di sini bersih, saya tidak curiga," beber Yusran, dilansir dari Kompas.com, Minggu (14/4/2024).

Meskipun demikian, Yusran mengaku bahwa kubangan tempat J dikuburkan sering menjadi sarang tikus.

Baca juga: Kronologi dan Motif Pembunuhan Satu Keluarga di Penajam Paser Utara

7. Aniaya istri setelah menenggak miras

Sebelum menewaskan korban, pelaku sebelumnya diketahui sering melakukan kekerasan kepada J. 

Ketua RW 04 Bontoala Tua, Andi Tenri Rauf mengatakan, H jarang berinteraksi dengan warga.

"Dia kurang berinteraksi sama warga, karena mungkin temperamen. Orang begitu dilihat pasti takut. Soalnya dia pendiam," kata Andi.

Andi juga mengatakan bahwa H sering melakukan penganiayaan kepada istrinya setelah minum minuman keras.

(Sumber: Kompas.com/Darsil Yahya M, Reza Rifaldi | Editor: Rachmawati, Sari Hardiyanto, Gloria Setyvani Putri)

Baca juga: Tetangga Jadi Pelaku Pembunuhan Kopi Sianida Siswa di Pacitan, Ini Motifnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Jelang Puncak Haji, Bus Shalawat Sementara Setop Layani Jemaah

Jelang Puncak Haji, Bus Shalawat Sementara Setop Layani Jemaah

Tren
Bikin Ilmuwan Bingung, Ini 13 Misteri Alam Semesta yang Belum Terpecahkan

Bikin Ilmuwan Bingung, Ini 13 Misteri Alam Semesta yang Belum Terpecahkan

Tren
Mungkinkah 'Psywar' Penonton Pengaruhi Hasil Akhir Pertandingan Sepak Bola?

Mungkinkah "Psywar" Penonton Pengaruhi Hasil Akhir Pertandingan Sepak Bola?

Tren
Asal-usul Nama Borneo, Sebutan Lain dari Pulau Kalimantan

Asal-usul Nama Borneo, Sebutan Lain dari Pulau Kalimantan

Tren
Jokowi Beri Izin Tambang, NU Gercep Bikin PT tapi Muhammadiyah Emoh Tergesa-gesa

Jokowi Beri Izin Tambang, NU Gercep Bikin PT tapi Muhammadiyah Emoh Tergesa-gesa

Tren
Kronologi Bos Rental Mobil Asal Jakarta Dikeroyok Warga hingga Tewas di Pati

Kronologi Bos Rental Mobil Asal Jakarta Dikeroyok Warga hingga Tewas di Pati

Tren
Nilai Tes Ulang Rekrutmen BUMN Lebih Rendah dari yang Pertama, Masih Berpeluang Lolos?

Nilai Tes Ulang Rekrutmen BUMN Lebih Rendah dari yang Pertama, Masih Berpeluang Lolos?

Tren
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1445 H Jatuh pada Senin 17 Juni 2024

Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1445 H Jatuh pada Senin 17 Juni 2024

Tren
Teka-teki Penguntitan Jampidsus yang Belum Terjawab dan Kemunculan Drone di Atas Gedung Kejagung

Teka-teki Penguntitan Jampidsus yang Belum Terjawab dan Kemunculan Drone di Atas Gedung Kejagung

Tren
Viral Video Sekuriti Plaza Indonesia Disebut Pukuli Anjing Penjaga, Ini Kata Pengelola dan Polisi

Viral Video Sekuriti Plaza Indonesia Disebut Pukuli Anjing Penjaga, Ini Kata Pengelola dan Polisi

Tren
Tiket KA Blambangan Ekspres Keberangkatan mulai 18 Juni 2024 Belum Bisa Dipesan, Ini Alasannya

Tiket KA Blambangan Ekspres Keberangkatan mulai 18 Juni 2024 Belum Bisa Dipesan, Ini Alasannya

Tren
Panglima Sebut TNI Bukan Lagi Dwifungsi tapi Multifungsi ABRI, Apa Itu?

Panglima Sebut TNI Bukan Lagi Dwifungsi tapi Multifungsi ABRI, Apa Itu?

Tren
Beredar Uang Rupiah dengan Cap Satria Piningit, Bolehkah untuk Bertransaksi?

Beredar Uang Rupiah dengan Cap Satria Piningit, Bolehkah untuk Bertransaksi?

Tren
Laporan BPK: BUMN Indofarma Terjerat Pinjol, Ada Indikasi 'Fraud'

Laporan BPK: BUMN Indofarma Terjerat Pinjol, Ada Indikasi "Fraud"

Tren
5 Perempuan Pertama di Dunia yang Menjadi Kepala Negara, Siapa Saja?

5 Perempuan Pertama di Dunia yang Menjadi Kepala Negara, Siapa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com