Virus B secara alami dibawa melalui air liur, urin, dan kotoran monyet, yang umumnya ditemukan di Hong Kong.
Dilansir dari Al Jazeera, Rabu (5/4/2024), terdapat 1.800 monyet liar yang ada di Hong Kong.
Manusia dapat terinfeksi ketika digigit, dicakar, atau ketika jaringan atau cairan dari monyet masuk melalui kulit yang rusak akibat sayatan atau cakaran yang sudah mereka alami.
Primata selain monyet seperti simpanse dapat tertular virus ini dan sering mengakibatkan kematian.
Meskipun demikian, namun belum ada kasus dari primata selain monyet yang menyebarkan virus B ke manusia.
Hingga saat ini, belum ada vaksin yang tersedia untuk mencegah virus B yang dinilai mematikan ini.
Pusat Perlindungan Kesehatan Hong Kong merekomendasikan untuk mencuci luka apa pun yang disebabkan oleh monyet di bawah air mengalir.
Selain itu, CDC merekomendasikan untuk mencuci luka dengan lembut dan menggosok luka selama 15 menit dengan sabun, deterjen, atau yodium.
Setelah dicuci, alirkan air ke luka tersebut selama 15-20 menit sebelum segera mencari pertolongan medis.
Sebagai bentuk penanganannya, untuk saat ini obat anti-virus seperti terapi antiretroviral (ART), atau pengobatan human immunodeficiency virus (HIV) dengan menggunakan obat anti-HIV dapat diresepkan oleh dokter.
Tetapi di sisi lain, CDC menyatakan bahwa keputusan meresepkan ART atau tidak mempertimbangkan beberapa faktor, termasuk kondisi pasien.
Baca juga: Virus Zombi Purba Ditemukan di Arktik, Peneliti: Bisa Picu Pandemi Baru
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.