Dikutip dari laman WebMD, ikan jabad atau tilefish adalah salah satu ikan yang tidak boleh dimakan setelah operasi caesar karena potensi merkurinya.
Tidak seperti ikan tinggi merkuri lain, ikan ini memiliki ukuran tubuh yang kecil dengan kulit warna-warni yang cantik.
Kendati demikian, rata-rata ikan dengan habitat daerah berpasir dan dekat terumbu karang tersebut berumur panjang hingga puluhan tahun.
Durasi hidup lebih lama dibandingkan ikan kecil lainnya itulah yang meningkatkan risiko pencemaran merkuri pada ikan jabad.
Baca juga: 5 Ikan yang Tidak Boleh Dimakan Penderita Diabetes, Apa Saja?
Ikan yang tidak boleh dimakan setelah operasi caesar berikutnya adalah bigeye tuna atau ikan tuna mata besar.
Pantangan makan ikan ini masih disebabkan potensi kandungan merkurinya yang tinggi dan berbahaya bagi kesehatan.
Sebagai penggantinya, masyarakat dapat memilih jenis ikan tuna lain dengan kandungan merkuri yang lebih rendah, seperti albakora, tuna cakalang, dan tuna kalengan.
Potensi bahaya ikan hiu tidak hanya datang dari gigitannya, tetapi juga daging dan siripnya yang dikonsumsi.
Sebagai predator laut, daging hiu mengandung logam beracun seperti merkuri dalam kadar yang jauh melebihi batas.
Kandungan merkuri yang tinggi dapat memicu berbagai dampak buruk pada ibu dan bayinya, seperti penyakit kardiovaskular, merusak sistem saraf pusat, hingga menurunnya fungsi otak.
Tidak sampai di situ, jenis ikan ini juga berpotensi membawa racun laut bernama ciguatoksin yang berbahaya dan sering kali berakibat fatal.
Sama seperti marlin, ikan todak atau disebut swordfish memiliki ciri khas mulut panjang menyerupai pedang.
Jenis ikan yang hidup di perairan tropis dan iklim sedang tersebut dapat tumbuh hingga bobot ratusan kilogram.
Namun, FDA melarang ibu yang baru menjalani operasi caesar untuk mengonsumsi todak karena merkurinya yang cukup tinggi.
Bahkan, kandungan merkuri pada todak jauh lebih tinggi dibanding ikan lainnya. Oleh karena itu, sebaiknya hindari konsumsi ikan ini, terutama ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.