KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sejumlah wilayah berpotensi dilanda cuaca ekstrem berupa hujan lebat dn angin kencang pada 31 Maret hingga 1 April 2024.
Kondisi cuaca ekstrem tersebut dipicu adanya sirkulasi siklonik yang terpantau di perairan barat Aceh yang membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi).
Daerah konvergensi tersebut memajang dari perairan barat Sumatera Barat hingga perairan barat Aceh dan sirkulasi siklonik lain di Laut Arafuru yang membentuk daerah konvergensi memanjang di Maluku bagian tenggara.
Selanjutnya, daerah konvergensi lain juga terpantau memanjang dari Bengkulu hingga Sumatera Barat, dari Riau hingga Aceh, di Kepulauan Riau, dari Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Barat, dari Jawa Barat hingga Banten, di Sulawesi bagian tengah, di Maluku Utara, di Maluku, dari Papua Barat hingga Papua.
Di sisi lain, ada pula daerah pertemuan angin (konfluensi) yang terdeteksi berada di Sumatera bagian selatan, Bangka Belitung, Laut Jawa, dan Laut Arafuru.
"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi atau konfluensi tersebut," tulis BMKG.
Lantas. mana saja wilayah yang berpotensi alami hujan lebat dan angin kencang pada 31 Maret hingga 1 April 2024?
Baca juga: Bumi Pernah Diguyur Hujan Tanpa Henti Selama 2 Juta Tahun, Kapan Terjadi?
Berikut prakiraan cuaca ekstrem yang dikeluarkan oleh BMKG untuk sejumlah wilayah pada 31 Maret hingga 1 April 2024:
1.Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang:
2. Wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang:
Baca juga: Remaja Purbalingga Tersambar Petir padahal di Dalam Rumah, Ini Tips Menggunakan HP Saat Hujan
1.Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang:
2. Wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang:
Baca juga: Mengenal Fenomena Hujan Berlian di Planet Uranus dan Neptunus, Apa Penyebabnya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.