Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Timnas Amin dan TPN Ganjar-Mahfud soal Kabinet Jokowi Bahas Program Makan Siang Prabowo

Kompas.com - 27/02/2024, 19:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengadakan rapat kabinet membahas program makan siang gratis calon presiden Prabowo Subianto pada Senin (26/2/2024).

Hal tersebut diungkapkan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) usai mengikuti sidang tersebut di Istana Negara, Jakarta.

"Tadi, ada (ada pembahasan soal program makan siang gratis). Saya lihat sepintas karena waktunya cukup singkat, tidak dibahas secara detail," ujar AHY, diberitakan Kompas.com (26/2/2024).

"Kita hanya ada satu elemen yang itu juga jadi program unggulan dari capres terpilih, dan itu tentu harus dihitung secara seksama sehingga bisa di-deliver dengan baik," lanjut dia.

Tak hanya itu, Jokowi juga mengatakan kabinetnya akan membahas rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2025 untuk mengakomodasi program presiden terpilih dari Pemilu 2024.

Perlu diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) baru akan mengumumkan presiden-wakil presiden terpilih Pemilu 2024 paling lambat 20 Maret 2024.

Atas kejadian ini, pihak Timnas Amin pengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Tim Pemenangan Nasional (TPN) pengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD memberikan komentarnya.

Baca juga: Program Makan Siang Gratis Akan Masuk APBN 2025, Dibahas di Sidang Kabinet Jokowi


Respons Timnas Amin

Co-Captain Timnas Amin, Tom Lembong mengatakan kebijakan terkait peningkatan gizi masyarakat perlu melalui pembahasan menyeluruh dengan melibatkan pakar.

"Jadi kebijakan seperti nutrisi itu kan sebaiknya diproses melalui sebuah diskusi yang teknokratis. Yang berlandaskan hitungan yang transparan dan data fakta realita dan semakin teknokratis semakin profesional, semakin transparan semakin baik," ujarnya dikutip dari Kompas TV (27/2/2024).

Di sisi lain, Tom Lembong menyebut pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar juga memiliki program terkait nutrisi masyarakat seperti Prabowo-Gibran.

Program Anies-Muhaimin, katanya, ditujukan untuk meningkatkan konsumsi susu dan mencegah stunting bagi warga Indonesia.

"Gagasan Anies-Muhaimin untuk memanfaatkan sumber daya perikanan kita yang berlimpah-limpah, yang diolah menjadi sumber protein yang lebih cocok buat masyarakat kita," lanjutnya.

Tom menambahkan, sumber daya perikanan Indonesia perlu dipertimbangkan untuk digunakan memenuhi kebutuhan nutrisi anak-anak Indonesia dan sebagai sumber penghasilan. 

Baca juga: Soal Anggaran Makan Siang Gratis, Airlangga: Kira-kira Rp 15.000 Per Anak

Respons TPN Ganjar-Mahfud

Juru Bicara (Jubir) TPN Ganjar-Mahfud, Chico Hakim menilai Jokowi tidak pantas membahas program Prabowo-Gibran dalam rapat kabinet yang dipimpinnya. Ini karena hasil Pemilu 2024 belum selesai dan belum ada presiden yang terpilih.

"Suatu hal yang tidak pantas rasanya berbicara tentang program yang diusung salah satu capres dan cawapres dan sudah seakan-akan menang," kata Chico, dikutip dari Tribunnews (26/2/2024).

Dia menyebut, pembahasan program makan siang oleh pemerintah menunjukkan pasangan calon 2, Prabowo-Gibran semakin tidak etis.

Selain itu, menurutnya, program makan siang gratis tersebut sejak awal sudah tidak masuk akal. Dia juga khawatir Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terbebani.

Sebab APBN saat ini masih dalam kondisi tidak baik sementara anggaran untuk sejumlah kementerian terpaksa dibekukan.

Terpisah, calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD menilai Jokowi boleh saja membahas program tersebut dalam rapat kabinet. Ini sebagai langkah antisipasi jika Prabowo-Gibran menang Pemilu 2024.

"Seumpama diputuskan tidak, ya mungkin programnya lain, ya itu saja kalau saya, kan tidak apa-apa, masa mau protes sidang kabinet," ujar dia, dikutip dari Kompas.com (26/2/2024).

Meski begitu, Mahfud tidak membenarkan rencana pemerintah mencantumkan program makan siang gratis dalam rancangan APBN 2025.

Program itu seharusnya dijalankan pemerintah baru yang masuk dalam APBN Perubahan pada pertengahan 2025.

"Tetapi enggak apa-apa lah, itu mungkin sebagai sumbangan saja, sumbangan pemikiran. Tetapi kalau dari segi tahapan, itu mestinya ditetapkan oleh pemerintahan baru," katanya.

Baca juga: Begini Strategi Prabowo-Gibran Wujudkan Program Makan Siang Gratis

Halaman:

Terkini Lainnya

Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Tren
Kata 'Duit' Disebut Berasal dari Belanda dan Tertulis di Koin VOC, Ini Asal-usulnya

Kata "Duit" Disebut Berasal dari Belanda dan Tertulis di Koin VOC, Ini Asal-usulnya

Tren
Juru Bahasa Isyarat Saat Konpers Pegi Tersangka Pembunuhan Vina Disebut Palsu, Ini Kata SLBN Cicendo Bandung

Juru Bahasa Isyarat Saat Konpers Pegi Tersangka Pembunuhan Vina Disebut Palsu, Ini Kata SLBN Cicendo Bandung

Tren
Viral, Video TNI Tendang Warga di Deli Serdang, Ini Kata Kapendam

Viral, Video TNI Tendang Warga di Deli Serdang, Ini Kata Kapendam

Tren
Tips Memelihara Anjing untuk Pemula, Ini Beberapa Hal yang Perlu Anda Lakukan

Tips Memelihara Anjing untuk Pemula, Ini Beberapa Hal yang Perlu Anda Lakukan

Tren
Berlaku mulai 1 Juni 2024, Ini Cara Beli Elpiji 3 Kg Menggunakan KTP

Berlaku mulai 1 Juni 2024, Ini Cara Beli Elpiji 3 Kg Menggunakan KTP

Tren
Inilah Alasan Harga BBM dan Tarif Listrik Juni Masih Sama dengan Mei 2024

Inilah Alasan Harga BBM dan Tarif Listrik Juni Masih Sama dengan Mei 2024

Tren
Hiu Paus Gorontalo Menghilang karena Takut Orca, Apakah Akan Kembali?

Hiu Paus Gorontalo Menghilang karena Takut Orca, Apakah Akan Kembali?

Tren
Resmi, Jadwal dan Tarif LRT Jabodebek Selama Juni 2024

Resmi, Jadwal dan Tarif LRT Jabodebek Selama Juni 2024

Tren
Teh Bunga Telang untuk Menurunkan Berat Badan, Berapa Takaran Per Hari?

Teh Bunga Telang untuk Menurunkan Berat Badan, Berapa Takaran Per Hari?

Tren
Sempat Menjadi Satu Kesatuan, Mengapa Korea Pecah Menjadi Dua Negara?

Sempat Menjadi Satu Kesatuan, Mengapa Korea Pecah Menjadi Dua Negara?

Tren
Ini Harga BBM, Elpiji, dan Tarif Listrik yang Berlaku mulai 1 Juni 2024

Ini Harga BBM, Elpiji, dan Tarif Listrik yang Berlaku mulai 1 Juni 2024

Tren
Cara Cek Saldo Jaminan Hari Tua BPJS Ketenagakerjaan lewat Aplikasi Jamsostek Mobile

Cara Cek Saldo Jaminan Hari Tua BPJS Ketenagakerjaan lewat Aplikasi Jamsostek Mobile

Tren
Perbandingan Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP AKR per 1 Juni 2024

Perbandingan Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP AKR per 1 Juni 2024

Tren
4 Jenis Ikan Tinggi Histamin, Waspadai Potensi Keracunan Makanan

4 Jenis Ikan Tinggi Histamin, Waspadai Potensi Keracunan Makanan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com