Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikan Merah Vs Ikan Putih, Mana yang Lebih Menguntungkan bagi Tubuh?

Kompas.com - 26/02/2024, 07:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

Nutrisi ini juga membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah, lemak jahat yang sering dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke dan penyakit jantung.

Studi ilmiah terbaru turut menunjukkan, konsumsi ikan berminyak sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung secara keseluruhan.

Berbeda, ikan putih sebenarnya juga mengandung asam lemak, tetapi dalam jumlah lebih sedikit.

Asam lemak omega 3 pada ikan berdaging putih hanya terdapat dalam liver atau organ hatinya.

Baca juga: 4 Ikan Tidak Banyak Duri, Punya Gizi Tinggi dan Mudah Dikonsumsi

Ikan putih lebih kaya akan protein

Istilah ikan putih tidak hanya mengacu pada ikan berdaging putih, tetapi juga ikan dengan rasa yang lebih ringan.

Dibandingkan ikan berlemak, kelompok ikan putih lebih banyak mengandung protein, zat gizi yang berperan dalam pembentukan dan perbaikan sel tubuh.

Menurut Kementerian Kesehatan, tubuh membutuhkan protein sebagai zat pembangun untuk mengganti sel tubuh yang rusak, reproduksi, mencerna makanan, dan kelangsungan proses normal dalam tubuh.

Fungsi protein, di antaranya membentuk jaringan dalam masa pertumbuhan dan perkembangan tubuh, memelihara jaringan, serta memperbaiki dan mengganti jaringan yang rusak atau mati.

Meski porsi gizinya berbeda, baik ikan putih maupun merah sama-sama kaya akan nutrisi penting termasuk protein berkualitas tinggi dan asam lemak omega 3.

Baca juga: 7 Jenis Ikan Berlemak, Bantu Cegah Penyakit Jantung dan Stroke

Kalori dan zat gizi mikro pada ikan

Dikutip dari laman Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS), ikan berlemak dan ikan putih tak luput dari kandungan zat gizi mikro, nutrisi yang diperlukan tubuh dalam jumlah kecil.

Ikan merah merupakan sumber vitamin D. Beberapa jenis ikan ini juga mengandung duri yang dapat dimakan, seperti ikan teri, sarden kalengan, dan salmon kalengan.

Konsumsi duri ikan lunak tersebut dapat membantu menjaga kekuatan tulang karena dapat menjadi sumber kalsium dan fosfor bagi tubuh.

Sebaliknya, ikan putih dilengkapi dengan zat gizi mikro tidak kalah penting, seperti selenium, magnesium, fosfor, dan kalium, yang diperlukan oleh tubuh.

Sementara dari segi kalori, ikan merah atau berminyak relatif lebih tinggi dibandingkan ikan putih karena kandungan lemaknya.

Baca juga: Kenali Ciri-ciri Ikan yang Tidak Segar, Tampak dari Fisik dan Baunya

Ikan merah vs ikan putih

Ilustrasi tuna. Ikan tuna termasuk ikan berlemak yang kaya akan omega 3.PIXABAY/YUNA KIM Ilustrasi tuna. Ikan tuna termasuk ikan berlemak yang kaya akan omega 3.

Secara keseluruhan, ikan merah dan ikan putih merupakan bahan pangan sehat yang memiliki keunggulan masing-masing.

Berikut rangkuman keunggulan masing-masing jenis ikan beserta contohnya:

Ikan merah

  • Tinggi asam lemak omega 3
  • Sumber vitamin D yang baik
  • Sumber kalsium dan fosfor
  • Lebih tinggi kalori
  • Contoh jenis ikan ini, antara lain ikan salmon, sarden, haring, kembung, dan tuna.

Ikan putih

  • Rendah lemak
  • Lebih rendah kalori
  • Sumber protein
  • Sumber selenium, magnesium, fosfor, dan kalium
  • Contoh ikan jenis ini, termasuk ikan kod, flounder, bass, halibut, turbot, nila, dan gurame.

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Tidak Pernah Makan Ikan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

Tren
5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

Tren
5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

Tren
11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

Tren
Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: 'Track Record' Baik

Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: "Track Record" Baik

Tren
Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Tren
Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Tren
Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Tren
Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Tren
Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Tren
Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Tren
Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Tren
Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Tren
Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com