Selain itu, udara dingin yang berasal dari Kanada juga akan ikut bergabung dengan aliran udara tersebut.
Baca juga: Penjelasan BMKG soal Puting Beliung Terjang Rancaekek dan Jatinangor, Jawa Barat
Aliran-aliran angin dan udara ini membentuk front (wilayah transisi tempat bertemunya dua massa udara) kuat yang bertemu di Great Plains dan lembah Sungai Mississippi.
Great Plains sendiri memanas dengan sangat cepat selama musim semi dan musim panas, sehinggga menciptakan kantong-kantong udara panas.
Kerena wilayah Amerika Barat Tengah (Midwest) tak dihalangi gunung atau perairan yang luas, maka front badai tersebut kemudian menciptakan tornado secara sering dan teratur.
Tornado yang terbentuk di sini dapat berjalan dengan jarak yang cukup jauh sebelum badai kehilangan terlalu banyak energi untuk menopang tornado tersebut.
Perlu diketahui, tornado itu sendiri sebenarnya tidak terlihat layaknya angin pada umumnya, namun puing-puting dan kelembapan di udara yang terputar di dalamnya lah yang membuatnya menjadi terlihat.
Para pemburu tornado, akan lebih sering melaju ke Midwest daripada wilayah Amerika lainnya.
Baca juga: Tips Aman Berlindung Saat Puting Beliung, Apa yang Harus Dilakukan?
Waktu kejadian tornado sangat berpengaruh pada banyaknya jumlah korban jiwa.
Semakin besar kemungkinan terjadinya tornado, maka akan dilaporkan lebih cepat. Hal itu memberikan lebih banyak waktu bagi orang-orang untuk mencari perlindungan.
Tornado yang terjadi di malam hari tentu saja menyebabkan angka kematian lebih tinggi karena banyak orang yang masih tertidur dan tidak dengan cepat menyadari kedatangannya.
Beberapa wilayah juga memiliki potensi tornado dengan kecepatan lebih cepat yang digerakkan oleh aliran udaranya, hal itu membuat pusaran angin lebih berbahaya.
Baca juga: BMKG Bantah Angin Kencang di Rancaekek dan Jatinangor Tornado
Meski begitu, dikutip dari TheWeatherNetwork (4/8/2023), setiap wilayah di belahan dunia mana pun tetap memiliki kemungkinan dilanda tornado meski tidak dalam frekuensi dan level kekuatan yang besar.
Tornado hampir terjadi di setiap wilayah Eropa. Tercatat, terdapat lebih dari 4.400 tornado di Eropa antara tahun 2010-2023.
Wilayah Asia juga sering mengalami tornado, terutama Filipina, Taiwan, Jepang, Bangladesh, dan India.
Benua Amerika Selatan seperti Argentina, Uruguay, dan Paraguay juga rentan terhadap tornado kuat.
Tak hanya itu, tornado lokal juga terjadi Afrika Selatan dan Australia bagian barat dan timur.
Baca juga: Bagaimana Fenomena Tornado Terbentuk? Berikut Penjelasannya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.