Relawan bertugas memantau TPS hingga rekapitulasi suara untuk kemudian mengirimkannya ke pusat data.
Para relawan direkrut berdasarkan asal kelurahan di mana sampel TPS berada. Alasannya, para relawan bisa lebih mengetahui tantangan geografis dan sosial wilayah TPS.
Nantinya, para relawan mendapatkan pelatihan mengenai quick count. Selain memberikan logistik, relawan akan mendapat pengetahuan dan keahlian dari tutor di tingkat provinsi.
Baca juga: 5 Jenis Surat Suara Pemilu 2024: Perlu Diperiksa, Bisa Minta Ganti jika Rusak
Langkah selanjutnya adalah melakukan simulasi dan uji coba apakah perangkat quick count telah bekerja dengan baik.
Simulasi ini bertujuan untuk mengetahui letak kelemahan agar segera diatasi, agar human error dan technical error tidak terjadi pada hari-H.
Di hari-H para relawan yang memantau di setiap TPS akan mengirim hasil rekapitulasi suara dalam formulir C-1 ke pusat data.
Pengiriman dilakukan dengan menggunakan layanan pesan. Setelah masuk ke data center, kemudian data-data dari TPS tersebut ditabulasi.
Baca juga: Catat, Ini Nomor Urut Partai Politik Peserta Pemilu 2024
Setelah data lapangan masuk ke pusat data, maka data tersebut akan diolah melalui perangkat lunak yang dibuat oleh programer lembaga survei.
Proses pengolahan data dilakukan dengan menerapkan ilmu statistik yang secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan.
Data dari lapangan akan terus masuk dan terus diperbarui hingga puncak yang biasanya terjadi sekitar pukul 14.00 hingga 15.00.
Baca juga: Sirekap Pemilu 2024: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Cara Kerjanya
(Sumber: Kompas.com/Rahmat Fiansyah, Palupi Annisa Auliani)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.