Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Salam 4 Jari Jelang Pilpres 2024, Apa Arti dan Tujuannya?

Kompas.com - 30/01/2024, 16:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Pengaruh salam 4 jari ke paslon 2

Terpisah, pengamat politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam menyebutkan gerakan salam 4 jari dibuat untuk melakukan serangan terbuka sekaligus menurunkan elektabilitas paslon nomor urut 2.

"Gabungan kubu 01 dan 03 dapat dimaknai sebagai gerakan 'say no to 02 atau Prabowo'," ujar dia saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (30/1/2024).

Meski begitu, Umam menyebut, salam 4 jari perlu dicermati apakah termasuk gerakan organik dari masyarakat yang melek politik atau gerakan yang dibuat oleh elite politik.

Jika dibuat oleh elite politik, gerakan ini dibuat dengan menggabungkan pendukung paslon nomor urut 1 dan 3 untuk melawan paslon nomor urut 2 yang ingin membuat Pilpres 2024 berlangsung satu putaran.

Di sisi lain, lanjutnya, gerakan ini dapat muncul untuk menanggulangi pemilik suara yang masih bingung atau bahkan belum menentukan pilihannya di Pilpres mendatang. 

Menurut Umam, orang seperti itu cenderung akan memilih paslon yang potensi menangnya lebih tinggi.

Dilihat dari hasil berbagai lembaga survei, Prabowo-Gibran punya presentase elektabilitas lebih tinggi mencapai 40 persen daripada lawannya. Oleh karena itu, perlu ada tindakan mencegah masyarakat agar tidak hanya memilih paslon yang lebih unggul.

Dia menyebut, elektabilitas paslon nomor urut 01 dan 03 cenderung masih stagnan. Elektabilitas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mungkin naik tapi belum signifikan untuk menahan jumlah pemilih Prabowo-Gibran.

Sementara itu, dia juga menilai pendukung paslon 01 dan 03 benar-benar berpotensi bergabung kalau mereka menganggap punya kekuatan dan lawan yang sama.

Di sisi lain, Ujang tidak menampik kedua kubu punya karakter pemilih yang berbeda. Paslon 01 erat dengan representasi umat Islam lewat partai PKB, PKS, dan cawapres Muhaimin Iskandar yang kader Nahdlatul Ulama.

Sebaliknya, pemilih dari paslon 03 atau pendukung PDI-P didominasi oleh masyarakat umum, nasionalis, kaum abangan, dan kelompok minoritas non-Islam.

Selain itu, hubungan antara elite politik dari partai-partai yang mendukung paslon 01 dan 03 perlu dipertimbangkan jika kedua kubu kelak bergabung.

"Kubu 02 perlu segera mengantisipasi salam 4 jari, terutama di akar rumput agar tidak menciptakan gerakan yang solid," tambah Ujang.

Dia menilai, tim Prabowo-Gibran perlu mengantisipasi bersatunya paslon nomor urut 01 dan 03 jika sampai terjadi pemilihan putaran kedua. Ini karena gabungan jumlah pendukung dari dua kubu itu berpotensi memenangkan Pilpres 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com