Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Pemeriksaan Mamografi, Benarkah Menimbulkan Nyeri di Payudara?

Kompas.com - 30/01/2024, 06:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang membagikan video prosedur pemeriksaan menggunakan mammogram dengan menekan payudara, ramai beredar di media sosial.

Video tersebut dibagikan pertama kali oleh akun media sosial X @tunggalp, Rabu (24/1/2024).

Dalam video yang diunggah, tampak dokter melakukan pemeriksaan dengan cara menekan payudara sampai menjadi datar dengan sebuah alat.

"Awal tahun, bagi yang sudah nemasuki usia 40, jangan lupa untuk melakukan mammogram. Jangan tanya rasanya… sakit banget pokoknya," tulis pengunggah.

Video itu juga menjelaskan, mammogram digunakan untuk mendeteksi keabnormalan pada jaringan payudara yang dapat menunjukkan kanker. Alat akan menekan payudara untuk menghasilkan gambar pemindaian dengan kualitas tinggi dan detail serta mengurangi radiasi.

Proses tersebut dilakukan dua kali untuk setiap payudara dengan sudut berbeda agar mendapatkan dua gambar.

Hingga Selasa (29/1/2024), unggahan tersebut telah tayang lebih dari 2,9 juta kali.

Baca juga: Sari Kedelai Disebut Bisa Membesarkan Payudara, Ini Kata Dokter Boyke


Tujuan mamografi

Dokter spesialis obgyn di RSIA Anugerah Semarang, Irwin Lamtota Lumbanraja menjelaskan tujuan pemeriksaan dengan mammogram.

"Mammogram atau mammografi adalah pemeriksaan sinar x atau rontgen pada payudara untuk menilai jaringan payudara, apakah ada benjolan yang tidak disadari atau tidak," jelasnya kepada Kompas.com, Kamis (25/1/2024).

Irwin menambahkan, mamografi dilakukan untuk dua tujuan, pemeriksaan kanker atau keluhan lain pada payudara.

Mamografi yang bersifat skrining kanker payudara, kata dia, perlu dilakukan oleh perempuan yang tidak memiliki keluhan tetapi berisiko menderita gangguan itu.

Irwin menyatakan, mamografi yang dilakukan untuk mendeteksi kanker payudara sebaiknya dilakukan oleh perempuan dewasa.

"Untuk skrining atau deteksi kanker payudara, mammografi dianjurkan pada perempuan berusia 50-70 tahun dengan interval per tiga tahun," jelas dia.

Mamografi juga dilakukan untuk mengevaluasi lebih lanjut adanya keluhan nyeri, benjolan, atau perubahan pada kulit payudara.

Khusus penerapan mamografi dengan tujuan ini, digunakan untuk memeriksa keluhan gangguan pada payudara pada perempuan usia berapa saja.

Baca juga: Ramai soal Korset Perata Payudara, Amankah Digunakan?

Cara melakukan mamografi

Lebih lanjut, Irwin menjelaskan, perempuan yang akan melakukan mamografi akan diarahkan untuk memosisikan payudaranya di dua lempeng mammogram.

"Lempeng (mammogram) atas akan menekan payudara yang berada di atas lempeng bawah," tambah dia.

Penekanan pada payudara dilakukan agar jaringannya menjadi lebih rata. Ini membuat gambar yang dipindai sinar X akan lebih akurat dan jangkauan jaringannya lebih luas.

Setiap payudara akan ditekan dengan dua cara, ditekan searah horizontal kemudian ditekan miring atau diagonal.

Irwin tidak memungkiri menekan payudara mungkin menyebabkan rasa nyeri, terutama pada pasien usia muda yang jaringan payudaranya masih ketat.

Oleh karena itu, pasien biasanya diberi obat anti nyeri terlebih dahulu sebelum melakukan tindakan mamografi untuk meminimalkan rasa nyerinya.

Meski payudara ditekan dengan kencang, Irwin memastikan metode ini tidak membahayakan. Terlebih lagi, payudara jadi hanya terpapar sedikit sinar X berkat metode ini.

Usai sesi mamografi selesai, pasien akan menunggu rekaman gambar hasil pemindaian tadi. Hasil pemindaian akan menunjukkan potensi adanya benjolan kanker atau tidak pada payudaranya.

Tekanan pada payudara dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan rasa sakit yang mungkin baru hilang satu atau dua hari kemudian. Sebaiknya, perhatikan pakaian yang dikenakan agar tidak membuat payudara semakin tidak nyaman. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com