Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Prabowo Bilang "Ndasmu Etik", lalu Direspons Anies dan Ganjar...

Kompas.com - 18/12/2023, 08:14 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Tanggapan Prabowo

Prabowo Subianto angkat bicara mengenai beredarnya video ucapan "ndasmu etik" yang kemudian viral di media sosial. 

Senada dengan juru bicaranya, menurutnya kalimat tersebut ia lontarkan sebagai bahan pembicaraan dalam keluarga atau internal Gerindra.

"Itu di antara keluarga kita bicara dan itu kan bicara orang Banyumas biasalah bicara-bicara begitu," ucap Prabowo saat Prabowo berada di GOR Soekarno Hatta, Blitar, Jawa Timur pada Minggu (17/12/2023).

Prabowo juga meminta agar wartawan tidak mempersoalkan dan membesar-besarkan masalah ucapan tersebut.

"Enggak usah dibesar-besarkan," kata dia.

Dikutip dari Kompas.com, Minggu (17/12/2023), Prabowo sempat bungkam saat dia berziarah ke Makam Presiden Soekarno di Kota Blitar, Jawa Timur pada hari yang sama.

Prabowo beranjak pergi dari kompleks makam dan tidak menggubris pertanyaan wartawan tentang ucapan tersebut.

Dia hanya menemui warga di pelataran makam, lalu membagikan kaus ke warga dan simpatisan yang ada di sana.

Baca juga: Visi Misi Lengkap Anies-Cak Imin, Prabowo-Gibran, dan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024

Respons Anies dan Ganjar

Ketiga calon presiden (kanan ke kiri) Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo mengikuti debat yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum di kantor KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023).KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN Ketiga calon presiden (kanan ke kiri) Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo mengikuti debat yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum di kantor KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023).
Perkataan "ndasmu etik" dari Prabowo lantas mendapatkan respons dari dua capres lainnya. 

Anies Baswedan sempat menyinggung pernyataan tersebut saat berkunjung ke Aceh Timur, Minggu (17/12/2023).

"Kemarin ada yang menyebut soal etika. Sampai juga ke sini ya (Aceh)?" tanya Anies Baswedan, dilansir dari Kompas.com, Minggu (17/12/2023)

Menurut dia, etik memang berawal dari kepala karena etik dan kepala memang menjadi satu.

"Kalau kepalanya pegang etik bawahnya pegang etik, kalau kepalanya tidak pegang etik apalagi bawahnya," kata Anies.

Dia juga menyebutkan, kepala sebagai bagian paling atas seharusnya memberikan keteladanan. Ketika keteladanan dikerjakan, bawahan akan menunjukkan hal yang sama.

Terpisah, Ganjar Pranowo mengomentari ucapan "ndasmu etik" dengan meminta masyarakat menilai sendiri sosok calon pemimpin negara dari karakternya.

"Saya kira masyarakat bisa menilai," kata Ganjar di Pondok Modern Sirojul Munir, Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (16/12/2023).

Ganjar juga meminta pendukungnya menggunakan kalimat yang baik serta tidak menggunakan kampanye hitam dan kampanye negatif.

"Karena lagi-lagi, semua akan melihat masing-masing karakter selama proses kampanye ini berjalan," lanjutnya.

Dia berpesan agar pendukungnya tidak terpancing saat dituding oleh siapa pun.

Sebaliknya, para relawan dan tim pemenangan Ganjar-Mahfud diminta memaparkan fakta dan data.

"Umpama tidak percaya pada skor masing-masing, tidak percaya pada fakta dan data, boleh tampilkan biarkan data beradu," pungkasnya.

(Sumber: Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya, Pythag Kurniati, Singgih Wiryono, Rahel Narda Chaterine, Asip Agus Hasani | Editor: Nursita Sari, Jessi Carina, Reni Susanti)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

KA Blambangan Ekspres dan Banyubiru Kini Gunakan Kereta Ekonomi New Generation, Cek Tarifnya

KA Blambangan Ekspres dan Banyubiru Kini Gunakan Kereta Ekonomi New Generation, Cek Tarifnya

Tren
Jemaah Haji Indonesia Berangkat ke Arafah untuk Wukuf, Ini Alur Perjalanannya

Jemaah Haji Indonesia Berangkat ke Arafah untuk Wukuf, Ini Alur Perjalanannya

Tren
Cara Mengubah Kalimat dengan Format Huruf Besar Menjadi Huruf Kecil di Google Docs

Cara Mengubah Kalimat dengan Format Huruf Besar Menjadi Huruf Kecil di Google Docs

Tren
Lolos SNBT 2024, Ini UKT Kedokteran UGM, Unair, Unpad, Undip, dan UNS

Lolos SNBT 2024, Ini UKT Kedokteran UGM, Unair, Unpad, Undip, dan UNS

Tren
Cara Daftar KIP Kuliah Jalur Mandiri PTN 2024, Klik kip-kuliah.kemdikbud.go.id

Cara Daftar KIP Kuliah Jalur Mandiri PTN 2024, Klik kip-kuliah.kemdikbud.go.id

Tren
Cara Cek Lokasi Faskes dan Kantor BPJS Kesehatan Terdekat secara Online

Cara Cek Lokasi Faskes dan Kantor BPJS Kesehatan Terdekat secara Online

Tren
Ramai soal Video WNA Sebut IKN 'Ibukota Koruptor Nepotisme', Jubir OIKN: Bukan di Wilayah IKN

Ramai soal Video WNA Sebut IKN "Ibukota Koruptor Nepotisme", Jubir OIKN: Bukan di Wilayah IKN

Tren
Pos Indonesia Investasi Robot untuk Efisiensi Gaji, Ekonom: Perlu Analisis Lagi

Pos Indonesia Investasi Robot untuk Efisiensi Gaji, Ekonom: Perlu Analisis Lagi

Tren
Jawaban Anies soal Isu Duet dengan Kaesang, Mengaku Ingin Fokus ke Koalisi

Jawaban Anies soal Isu Duet dengan Kaesang, Mengaku Ingin Fokus ke Koalisi

Tren
Denmark Tarik Peredaran Mi Samyang karena Terlalu Pedas, Bagaimana dengan Indonesia?

Denmark Tarik Peredaran Mi Samyang karena Terlalu Pedas, Bagaimana dengan Indonesia?

Tren
Lolos SNBT 2024, Apakah Boleh Tidak Diambil? Ini Penjelasannya

Lolos SNBT 2024, Apakah Boleh Tidak Diambil? Ini Penjelasannya

Tren
Daftar PTN yang Menerima KIP Kuliah Jalur Mandiri, Biaya Studi Bisa Gratis

Daftar PTN yang Menerima KIP Kuliah Jalur Mandiri, Biaya Studi Bisa Gratis

Tren
KAI Kembali Operasikan KA Mutiara Timur, sampai Kapan?

KAI Kembali Operasikan KA Mutiara Timur, sampai Kapan?

Tren
Ramai soal La Nina Penyebab Hujan Turun Saat Musim Kemarau? Ini Penjelasan BMKG

Ramai soal La Nina Penyebab Hujan Turun Saat Musim Kemarau? Ini Penjelasan BMKG

Tren
Pulang Rawat Inap atas Permintaan Sendiri Tak Dijamin BPJS Kesehatan

Pulang Rawat Inap atas Permintaan Sendiri Tak Dijamin BPJS Kesehatan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com