Padahal, menurut Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Jenis Ikan yang Dilindungi, terdapat empat spesies famili Notopteridae yang dilindungi. Tiga di antara spesies tersebut adalah C. lopis, C. borneensis, dan C. hypselonotus.
Menindaklanjuti temuan ini, IUCN mengungkapkan, spesies Chitala termasuk spesies dengan kategori least concern yang mengindikasikan tingkat risiko kepunahan masih rendah di Indonesia, kecuali C. lopis yang dianggap punah.
Dengan temuan C. lopis ini, status konservasi pada IUCN perlu dievaluasi. Selain itu, diperlukan pula revisi status konservasi C. hypselonotus dan C. borneensis dari least concern menjadi critically endangered (kritis) karena keterbatasan stok dan sebaran.
Baca juga: Warga NTT Digigit Komodo Saat Jemur Ikan, Ini Bahaya Racun Komodo
Dengan ditemukannya ikan belida setelah dinyatakan punah, diperlukan upaya konservasi untuk melestarikan kembali ikan spesies Chitala itu.
Menurut Haryono, upaya pelestarian ikan belida bisa dimulai dari peraturan terkait jenis ikan dilindungi yaitu Kepmen KP no 1 tahun 2021 yang disampaikan melalui edukasi, sosialisasi, dan sanksi yang tegas.
Selain itu, perlu dilakukan pula upaya domestikasi dan restocking.
"Konservasi secara in situ dan ex situ sangat diperlukan termasuk menjaga kondisi habitatnya agar tetap dapat mendukung atau layak untuk hidup dan berkembang biak ikan tersebut," kata Haryono.
Edukasi kepada masyarakat juga penting untuk dilakukan, terutama terkait pengenalan jenis ikan dilindungi, kenapa jenis ikan tersebut dilindungi dan tidak boleh ditangkap, tindakan yang harus dilakukan apabila tidak sengaja menangkap ikan tersebut, serta sanksi bagi oknum yang melanggar atau melakukan penangkapan ikan tersebut.
"Begitu pula kepada para pemangku kepentingan terkait di sekitar habitat ikan," tandas Haryono.
Baca juga: Benarkah Makan Ikan Asin Bisa Menyebabkan Kanker? Ini Penjelasan Dokter
Ikan belida merupakan spesies ikan tawar yang banyak ditemukan di perairan Indonesia. Ikan ini dapat dijadikan komoditas bisnis, mulai dari ikan hias hingga konsumsi manusia.
Secara fisik, tubuh ikan belida memanjang yang mirip dengan bentuk pisau atau lidah sehingga disebut knife fish atau ikan pisau.
Ikan ini tergolong ikan dari suku kecil yang mudah dikenali dari bentuk sirip yang panjang dan dihubungkan dengan sisik-sisik kecil mirip sirip ekor.
Ukuran ikan belida rata-rata mencapai 15-90 sentimeter. Namun, tubuh ikan tersebut dapat tumbuh hingga 150 sentimeter.
Menurut Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan (Kepmen KP) Nomor 1 tahun 2021, Indonesia memiliki empat spesies ikan belida, yaitu belida borneo (Chitala borneensis), belida sumatera (Chitala hypselonotus), belida lopis (Chitala lopis), dan belida jawa (Notopterus notopterus).
Sejumlah penelitian menunjukkan, populasi ikan belida semakin menipis lantaran penangkapan yang berlebihan dan penggunaan alat tangkap tidak ramah lingkungan.
Penangkapan masih terus terjadi mengingat ikan belida memiliki nilai ekonomi tinggi dan menjadi bahan baku sejumlah makanan, seperti pempek dan kerupuk.
Ikan ini juga banyak dimanfaatkan sebagai bahan utama untuk membuat pempek.
Baca juga: Ini Alasan Mengapa Kucing Sangat Tergila-gila dengan Ikan Tuna
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.