Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikan Belida Muncul Kembali di Jawa Setelah Dinyatakan Punah, Begini Penjelasan BRIN

Kompas.com - 17/12/2023, 21:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

Padahal, menurut Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Jenis Ikan yang Dilindungi, terdapat empat spesies famili Notopteridae yang dilindungi. Tiga di antara spesies tersebut adalah C. lopis, C. borneensis, dan C. hypselonotus.

Menindaklanjuti temuan ini, IUCN mengungkapkan, spesies Chitala termasuk spesies dengan kategori least concern yang mengindikasikan tingkat risiko kepunahan masih rendah di Indonesia, kecuali C. lopis yang dianggap punah.

Dengan temuan C. lopis ini, status konservasi pada IUCN perlu dievaluasi. Selain itu, diperlukan pula revisi status konservasi C. hypselonotus dan C. borneensis dari least concern menjadi critically endangered (kritis) karena keterbatasan stok dan sebaran.

Baca juga: Warga NTT Digigit Komodo Saat Jemur Ikan, Ini Bahaya Racun Komodo

Upaya pelestarian ikan belida

Dengan ditemukannya ikan belida setelah dinyatakan punah, diperlukan upaya konservasi untuk melestarikan kembali ikan spesies Chitala itu.

Menurut Haryono, upaya pelestarian ikan belida bisa dimulai dari peraturan terkait jenis ikan dilindungi yaitu Kepmen KP no 1 tahun 2021 yang disampaikan melalui edukasi, sosialisasi, dan sanksi yang tegas.

Selain itu, perlu dilakukan pula upaya domestikasi dan restocking.

"Konservasi secara in situ dan ex situ sangat diperlukan termasuk menjaga kondisi habitatnya agar tetap dapat mendukung atau layak untuk hidup dan berkembang biak ikan tersebut," kata Haryono.

Edukasi kepada masyarakat juga penting untuk dilakukan, terutama terkait pengenalan jenis ikan dilindungi, kenapa jenis ikan tersebut dilindungi dan tidak boleh ditangkap, tindakan yang harus dilakukan apabila tidak sengaja menangkap ikan tersebut, serta sanksi bagi oknum yang melanggar atau melakukan penangkapan ikan tersebut.

"Begitu pula kepada para pemangku kepentingan terkait di sekitar habitat ikan," tandas Haryono.

Baca juga: Benarkah Makan Ikan Asin Bisa Menyebabkan Kanker? Ini Penjelasan Dokter

Mengenal ikan belida

Ikan belida merupakan spesies ikan tawar yang banyak ditemukan di perairan Indonesia. Ikan ini dapat dijadikan komoditas bisnis, mulai dari ikan hias hingga konsumsi manusia.

Secara fisik, tubuh ikan belida memanjang yang mirip dengan bentuk pisau atau lidah sehingga disebut knife fish atau ikan pisau.

Ikan ini tergolong ikan dari suku kecil yang mudah dikenali dari bentuk sirip yang panjang dan dihubungkan dengan sisik-sisik kecil mirip sirip ekor.

Ukuran ikan belida rata-rata mencapai 15-90 sentimeter. Namun, tubuh ikan tersebut dapat tumbuh hingga 150 sentimeter.

Menurut Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan (Kepmen KP) Nomor 1 tahun 2021, Indonesia memiliki empat spesies ikan belida, yaitu belida borneo (Chitala borneensis), belida sumatera (Chitala hypselonotus), belida lopis (Chitala lopis), dan belida jawa (Notopterus notopterus).

Sejumlah penelitian menunjukkan, populasi ikan belida semakin menipis lantaran penangkapan yang berlebihan dan penggunaan alat tangkap tidak ramah lingkungan.

Penangkapan masih terus terjadi mengingat ikan belida memiliki nilai ekonomi tinggi dan menjadi bahan baku sejumlah makanan, seperti pempek dan kerupuk.

Ikan ini juga banyak dimanfaatkan sebagai bahan utama untuk membuat pempek.

Baca juga: Ini Alasan Mengapa Kucing Sangat Tergila-gila dengan Ikan Tuna

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Apakah Dinasti Politik Termasuk 'Human Rights'? Ini Kata Pusham UII

Apakah Dinasti Politik Termasuk "Human Rights"? Ini Kata Pusham UII

Tren
Sosok Arie Putra dan Budi Adiputro, Host Total Politik yang Tuai Sorotan

Sosok Arie Putra dan Budi Adiputro, Host Total Politik yang Tuai Sorotan

Tren
Pemerintah Gelar Sidang Isbat 7 Juni, Adakah Potensi Idul Adha 2024 Beda?

Pemerintah Gelar Sidang Isbat 7 Juni, Adakah Potensi Idul Adha 2024 Beda?

Tren
Berbeda dengan Meteor, Apa Itu Asteroid? Berikut Pengertian dan Klasifikasinya

Berbeda dengan Meteor, Apa Itu Asteroid? Berikut Pengertian dan Klasifikasinya

Tren
Daftar UMP di 38 Provinsi, Jadi Minimal Gaji yang Akan Dipotong Tapera

Daftar UMP di 38 Provinsi, Jadi Minimal Gaji yang Akan Dipotong Tapera

Tren
7 Berkas Pendaftaran CPNS 2024 yang Harus Disiapkan sejak Sekarang

7 Berkas Pendaftaran CPNS 2024 yang Harus Disiapkan sejak Sekarang

Tren
Indonesia Dapat Hibah Kapal dari Korea Selatan, seperti Apa Spesifikasinya?

Indonesia Dapat Hibah Kapal dari Korea Selatan, seperti Apa Spesifikasinya?

Tren
80 Persen Dana Tapera Akan Jadi Obligasi, Tepis Isu Dipakai Tambal Pendapatan Negara

80 Persen Dana Tapera Akan Jadi Obligasi, Tepis Isu Dipakai Tambal Pendapatan Negara

Tren
Sepak Terjang Anita Jacoba Gah, Anggota DPR RI yang Marah ke Mendikbud

Sepak Terjang Anita Jacoba Gah, Anggota DPR RI yang Marah ke Mendikbud

Tren
Apa Itu Asian Value yang Ramai di Medsos, Sejarah, dan Tokohnya?

Apa Itu Asian Value yang Ramai di Medsos, Sejarah, dan Tokohnya?

Tren
Kronologi PP Muhammadiyah Alihkan Dana dari BSI, Rencana sejak 2020

Kronologi PP Muhammadiyah Alihkan Dana dari BSI, Rencana sejak 2020

Tren
10 Kasus Korupsi Terbesar di Indonesia, Rugikan Negara Ratusan Triliun Rupiah

10 Kasus Korupsi Terbesar di Indonesia, Rugikan Negara Ratusan Triliun Rupiah

Tren
Ramai soal Keponakan Jokowi, Bagaskara Ikhlasulla Arif Jadi Manajer di Pertamina

Ramai soal Keponakan Jokowi, Bagaskara Ikhlasulla Arif Jadi Manajer di Pertamina

Tren
Ramai soal Ular Piton Berkepala Dua di Banyumas, Ini Kata Polisi dan Ahli

Ramai soal Ular Piton Berkepala Dua di Banyumas, Ini Kata Polisi dan Ahli

Tren
Cara Daftar Autodebit Pembayaran BPJS Kesehatan untuk Bank Mandiri

Cara Daftar Autodebit Pembayaran BPJS Kesehatan untuk Bank Mandiri

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com