Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengobrol dengan Orang yang Sudah Meninggal Menggunakan AI, Bagaimana Caranya?

Kompas.com - 12/12/2023, 15:15 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Salah satu pendiri HereAfter AI, James Vlahos mengakui banyak orang yang tidak menyukai kematian dan kehilangan.

“Mungkin sulit untuk menjualnya (aplikasi) karena orang-orang terpaksa menghadapi kenyataan yang tidak ingin mereka hadapi," ujar dia.

Terkait masalah etika menyebarkan informasi orang yang sudah meninggal, peneliti teknologi dari Oxford Alex Connock menyatakan itu tidak menjadi masalah.

“Seperti semua etika dalam AI, hal ini bergantung pada izin. Jika Anda melakukannya dengan sadar dan sukarela, saya pikir sebagian besar masalah etika dapat diatasi dengan cukup mudah," kata dia.

Baca juga: Fokus pada Pengembangan Sistem AI, Apa Itu Google DeepMind?

Cara membuat video AI berisi orang yang sudah meninggal

HereAfter bukanlah satu-satunya aplikasi berbasis AI yang bisa merekam dan menyampaikan kisah hidup orang yang sudah meninggal melalui video interaktif.

Meski begitu, aplikasi-aplikasi ini memiliki cara kerja yang kurang lebih mirip.

Dikutip dari Deepgram, orang yang menggunakan HereAfter dapat merekam dirinya saat menceritakan pengalaman hidup, hubungan, kepribadian, masa kecil, karier, dan hal lainnya.

Orang tersebut juga dapat mengunggah foto yang sesuai dengan cerita yang direkam. Hal ini memungkinkannya menjelaskan kejadian yang dialami lewat foto.

Data yang tersimpan di aplikasi lalu diolah menjadi konten virtual. Orang lain lalu dapat mengajukan pertanyaan dan dijawab berdasarkan informasi yang direkam sebelumnya.

Aplikasi AI ini bisa digunakan untuk melestarikan kenangan dan suara dari kakek dan nenek, orang tua, dan orang-orang yang sakit atau hampir meninggal dunia.

Orang yang masih hidup dan ingin mengenang sejarah keluarganya juga bisa menggunakan aplikasi ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

Tren
5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

Tren
5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

Tren
11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

Tren
Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: 'Track Record' Baik

Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: "Track Record" Baik

Tren
Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Tren
Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Tren
Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Tren
Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Tren
Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Tren
Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Tren
Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Tren
Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Tren
Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com