Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes DKI Jakarta Terima Laporan Pneumonia Anak, Ini Gejalanya

Kompas.com - 04/12/2023, 14:16 WIB
Diva Lufiana Putri,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

Proses pengumpulan data pasien

Pihaknya pun masih mengumpulkan data pasien pneumonia melalui pemeriksaan spesifik untuk mengetahui jenis bakteri penyebabnya.

Pemeriksaan spesifik tersebut bertujuan untuk mendeteksi keberadaan material genetik dari suatu bakteri atau virus.

Sebab, menurut Ngabila, selain bakteri Mycoplasma pneumoniae, beberapa bakteri dan virus mungkin dapat menjadi biang pneumonia pada anak di Jakarta.

Misalnya, influenza, adenovirus, serta respiratory syncytial virus (RSV) yang menjadi virus paling banyak menginfeksi anak.

Kendati demikian, dalam kasus Mycoplasma pneumoniae, tidak menutup kemungkinan dapat terjadi infeksi sekaligus.

Artinya, seorang anak dapat terinfeksi oleh lebih dari satu bakteri atau virus penyebab pneumonia.

Baca juga: Wabah Pneumonia Misterius Menyerang Anak-anak di China, Ini Gejalanya

Upaya pencegahan pneumonia

Seiring maraknya kasus pneumonia, Ngabila mengimbau masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), termasuk mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun.

Masyarakat juga diminta mengenakan masker saat berada di tengah keramaian, serta menjaga ventilasi dan jendela terbuka agar sirkulasi udara dalam ruangan tetap baik.

"Terutama pada yang sedang sakit sebaiknya tidak keluar rumah atau memakai masker di sekolah, ruang kerja dan ruang tertutup lainnya," ujarnya, dikutip dari Antara, Minggu.

Tak hanya itu, orangtua juga perlu melakukan imunisasi rutin lengkap terhadap anak untuk mencegah pneumonia.

Baca juga: Cegah Pneumonia Misterius dari China, Ini Peringatan Waspada Kemenkes

Menurut Ngabila, tersedia 15 imunisasi gratis dari pemerintah yang dapat dimanfaatkan untuk anak dan orang dewasa.

Vaksinasi tersebut, termasuk Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) untuk mencegah pneumonia dan Haemophilus influenzae tipe B/HiB.

Ada pula vaksin Covid-19 dosis pertama hingga keempat untuk masyarakat usia 18 tahun ke atas secara gratis di Puskesmas dan RSUD terdekat.

Selain vaksinasi gratis, masyarakat juga dapat melakukan vaksinasi influenza berbayar mandiri untuk usia 6 bulan ke atas, terutama kelompok rentan seperti balita, lansia, ibu menyusui, ibu hamil, dan tenaga kesehatan.

"Berobat ketika gejala pernapasan tidak membaik, serta melakukan deteksi dan terapi dini di fasilitas kesehatan," imbau Ngabila.

Baca juga: China Menambah Klinik Kesehatan untuk Menghadapi Pneumonia Misterius yang Menyerang Anak-anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Tren
Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Tren
Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Tren
Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Tren
Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Tren
Mengenal Robot Gaban 'Segede Gaban', Sebesar Apa Bentuknya?

Mengenal Robot Gaban "Segede Gaban", Sebesar Apa Bentuknya?

Tren
Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Tren
Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Tren
Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Tren
Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Tren
Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Tren
Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Tren
Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Tren
Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Tren
Heboh Orang Ngobrol dengan Layar Bioskop di Grand Indonesia, Netizen: Sebuah Trik S3 Marketing dari Lazada Ternyata

Heboh Orang Ngobrol dengan Layar Bioskop di Grand Indonesia, Netizen: Sebuah Trik S3 Marketing dari Lazada Ternyata

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com