Selama proses erosi pantai, gelombang menghantam bebatuan menjadi kerikil, dan kerikil menjadi pasir. Gelombang dan arus terkadang membawa pasir menjauh dari pantai, sehingga mendorong garis pantai semakin jauh ke daratan.
Baca juga: Apa yang Dimaksud Lempeng Tektonik? Berikut Pengertian dan Jumlahnya
Angin termasuk agen erosi yang kuat. Proses aeolian (didorong oleh angin) secara konstan mengangkut debu, pasir, dan abu dari satu tempat ke tempat lain.
Angin terkadang dapat meniupkan pasir hingga membentuk bukit pasir. Di daerah kering, pasir yang tertiup angin dapat menghantam batu dan perlahan-lahan mengikisnya.
Contohnya adalah formasi kapur yang sangat besar di Gurun Putih Mesir ventifak yang diukir oleh angin selama ribuan tahun.
Baca juga: Pengertian Tumbuhan Monokotil dan Dikotil, Berikut Ciri, Perbedaan, dan Contohnya
Es, yang biasanya dalam bentuk gletser, dapat mengikis bumi dan menciptakan bentang alam yang dramatis.
Di daerah yang sangat dingin dan di beberapa puncak gunung, gletser bergerak perlahan menuruni bukit dan melintasi daratan.
Saat bergerak, mereka mengangkut segala sesuatu yang dilewatinya, mulai dari butiran pasir kecil hingga batu besar. Gletser menghancurkan bebatuan dan mengikis tanah.
Baca juga: Bagaimana Proses Terjadinya Tsunami? Berikut Penjelasannya
Dilansir dari laman Plant and Soil Sciences eLibrary, berikut adalah beberapa dampak erosi terhadap lingkungan:
Bahan organik merupakan bagian kecil dari tanah yang sebagian besar terdapat di permukaan tanah.
Bahan organik berkontribusi terhadap produktivitas melalui pengaruhnya terhadap sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.
Erosi secara bertahap menghabiskan bahan organik dan menurunkan produktivitas tanah. Ketika bahan organik hilang, tanah cenderung kehilangan struktur fisiknya.
Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Populasi? Simak Penjelasannya Berikut Ini
Partikel tanah yang tertiup angin ke udara mempunyai dampak besar terhadap kesehatan manusia dan hewan.
Partikel yang tersuspensi di udara oleh angin mudah terhirup dan terakumulasi di jaringan paru-paru sehingga menyebabkan masalah pernapasan yang besar.
Tingkat konsentrasi partikel yang tertiup angin juga dapat mengurangi jarak pandang dan meningkatkan risiko kecelakaan mobil.
Baca juga: Apa yang Menyebabkan Terjadinya Pasang Surut Air Laut? Berikut Penjelasannya
Endapan sedimen di danau dan sungai meningkatkan kekeruhan air sehingga menyulitkan cahaya untuk menembus air.
Hal ini menimbulkan permasalahan bagi tanaman air yang membutuhkan sinar matahari untuk fotosintesis.
Sedimen juga kaya akan nutrisi seperti fosfor dan nitrogen. Nutrisi ini mendorong pertumbuhan alga yang berlebihan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.