Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jual HP Bekas Sudah Disetel Ulang Pabrik tapi Bisa Dipulihkan Lagi, Ini Cara Mencegahnya

Kompas.com - 02/12/2023, 10:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

"Selain itu, partisi yang berbeda tidak menghapus data yang dibuat selama penggunaan perangkat, sehingga informasi tentang penggunaan perangkat dapat dipulihkan," lanjut Pratama.

Baca juga: Cara Menyembunyikan Nomor HP dari Pencarian GetContact agar Tak Dapat Dilacak

Data yang bisa dihapus

Lebih lanjut, Pratama menyatakan data yang dihapus dari perangkat elektronik tidak benar-benar hilang.

"Data tersebut tidak betul-betul terhapus, namun lokasi byte yang membentuk dokumen, foto, video, file MP3, dan lain-lain yang dihapus," tambah dia.

"Ini artinya data itu masih ada tetapi lokasi keberadaannya ditandai kosong. Data yang tadi masih ada baru bisa dihapus setelah tertimpa dengan data baru," imbuhnya.

Hal ini terjadi karena proses menghapus lokasi byte yang membentuk file lebih cepat. Sementara menghapus data sepenuhnya memerlukan proses yang jauh lebih lama.

"Jika misalnya Anda menghapus file yang menghabiskan ruang penyimpanan sebesar 5 GB, penghapusannya mungkin memerlukan waktu beberapa menit, bukan beberapa detik," imbuh Pratama.

Baca juga: Cara Mengetahui Kamera Tersembunyi, Praktikan di Tempat-tempat Ini

Cara mencegah data dipulihkan lagi

Pratama menyampaikan cara yang bisa dilakukan untuk memastikan data yang tersimpan benar-benar terhapus sempurna.

"Menggunakan program format data seperti Shredit yang bisa memformat sampai data benar-benar bersih," katanya.

Dia menambahkan, Shredit aman digunakan. Data dengan ukuran 128 GB membutuhkan waktu beberapa jam untuk terhapus dengan program tersebut.

Sebagai alternatif, katanya, pemilik HP bisa menghapus data secara manual dengan melakukan format atau reset factory setting di perangkat elektronik tersebut.

Lalu, kopi file lain ke perangkat tersebut sampai penuh. Selanjutnya, ulangi factory reset di perangkat tadi.

Cara ini bertujuan untuk menimpa data sebelumnya yang sudah diformat. Dengan menyalin dan menghapus ulang file baru, data yang lama akan otomatis hilang.

Baca juga: Tanggapan KPU soal Dugaan Kebocoran Data DPT Pemilu 2024

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Jelang Puncak Haji, Bus Shalawat Sementara Setop Layani Jemaah

Jelang Puncak Haji, Bus Shalawat Sementara Setop Layani Jemaah

Tren
Bikin Ilmuwan Bingung, Ini 13 Misteri Alam Semesta yang Belum Terpecahkan

Bikin Ilmuwan Bingung, Ini 13 Misteri Alam Semesta yang Belum Terpecahkan

Tren
Mungkinkah 'Psywar' Penonton Pengaruhi Hasil Akhir Pertandingan Sepak Bola?

Mungkinkah "Psywar" Penonton Pengaruhi Hasil Akhir Pertandingan Sepak Bola?

Tren
Asal-usul Nama Borneo, Sebutan Lain dari Pulau Kalimantan

Asal-usul Nama Borneo, Sebutan Lain dari Pulau Kalimantan

Tren
Jokowi Beri Izin Tambang, NU Gercep Bikin PT tapi Muhammadiyah Emoh Tergesa-gesa

Jokowi Beri Izin Tambang, NU Gercep Bikin PT tapi Muhammadiyah Emoh Tergesa-gesa

Tren
Kronologi Bos Rental Mobil Asal Jakarta Dikeroyok Warga hingga Tewas di Pati

Kronologi Bos Rental Mobil Asal Jakarta Dikeroyok Warga hingga Tewas di Pati

Tren
Nilai Tes Ulang Rekrutmen BUMN Lebih Rendah dari yang Pertama, Masih Berpeluang Lolos?

Nilai Tes Ulang Rekrutmen BUMN Lebih Rendah dari yang Pertama, Masih Berpeluang Lolos?

Tren
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1445 H Jatuh pada Senin 17 Juni 2024

Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1445 H Jatuh pada Senin 17 Juni 2024

Tren
Teka-teki Penguntitan Jampidsus yang Belum Terjawab dan Kemunculan Drone di Atas Gedung Kejagung

Teka-teki Penguntitan Jampidsus yang Belum Terjawab dan Kemunculan Drone di Atas Gedung Kejagung

Tren
Viral Video Sekuriti Plaza Indonesia Disebut Pukuli Anjing Penjaga, Ini Kata Pengelola dan Polisi

Viral Video Sekuriti Plaza Indonesia Disebut Pukuli Anjing Penjaga, Ini Kata Pengelola dan Polisi

Tren
Tiket KA Blambangan Ekspres Keberangkatan mulai 18 Juni 2024 Belum Bisa Dipesan, Ini Alasannya

Tiket KA Blambangan Ekspres Keberangkatan mulai 18 Juni 2024 Belum Bisa Dipesan, Ini Alasannya

Tren
Panglima Sebut TNI Bukan Lagi Dwifungsi tapi Multifungsi ABRI, Apa Itu?

Panglima Sebut TNI Bukan Lagi Dwifungsi tapi Multifungsi ABRI, Apa Itu?

Tren
Beredar Uang Rupiah dengan Cap Satria Piningit, Bolehkah untuk Bertransaksi?

Beredar Uang Rupiah dengan Cap Satria Piningit, Bolehkah untuk Bertransaksi?

Tren
Laporan BPK: BUMN Indofarma Terjerat Pinjol, Ada Indikasi 'Fraud'

Laporan BPK: BUMN Indofarma Terjerat Pinjol, Ada Indikasi "Fraud"

Tren
5 Perempuan Pertama di Dunia yang Menjadi Kepala Negara, Siapa Saja?

5 Perempuan Pertama di Dunia yang Menjadi Kepala Negara, Siapa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com