KOMPAS.com - Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) merilis 54 daftar desa wisata terbaik di dunia sepanjang 2023.
Desa wisata tersebut dinobatkan dalam Sidang Umum UNWTO, yang berlangsung di Samarkand, Uzbekistan (19/10/2023).
"Inisiatif ini memberi penghargaan kepada desa-desa yang telah memanfaatkan pariwisata sebagai katalisator untuk perkembangan dan kesejahteraan mereka," terang Sekretaris Jenderal UNWTO, Zurab Pololikashvili, dikutip dari rilis resmi UNWTO.
Dari hampir 260 pengajuan, 54 desa terpilih menjadi desa wisata terbaik setelah melalui evaluasi di sembilan bidang utama, di antaranya:
Dari 54 desa wisata terbaik 2023, ada satu desa wisata dari Indonesia masuk ke dalam daftar, yaitu Desa Penglipuran, Bali.
Dilansir dari laman UNWTO, berikut daftar 54 desa wisata terbaik 2023 di dunia:
Baca juga: Mengenal Kampong Lorong Buangkok, Desa Wisata di Tengah Singapura
Desa wisata Penglipuran berlokasi di Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Bali.
Lokasinya cukup strategis dengan jarak tempuh 1 jam 30 menit dari Bandara Internasional Ngurah Rai.
Dikutip dari Kemenparekraf, desa itu memiliki luas wilayah 112 Ha yang digunakan untuk pertanian 50 Ha, 45 Ha hutan bambu, 4 Ha hutan kayu, 9 Ha untuk permukiman, dan 4 Ha untuk tempat suci serta fasilitas umum.
Sejak 1993 pemerintah menjadikan desa adat ini sebagai desa wisata.
Secara geografis terletak pada ketinggian 600- 650 meter dari permukaan air laut, sehingga memiliki suhu yang cukup sejuk dan asri dengan pemandangan pagar tanaman yang menghiasi seluruh area desa.
Masyarakat Desa Wisata Penglipuran menganut agama Hindu yang menjunjung tinggi adat istiadat, nilai gotong royong, kekeluargaan, kearifan lokal yang berlandaskan konsep Tri Hitha Karana.
Desa wisata satu ini memiliki pesona orisinalitas warisan dan tradisi leluhur mereka yang masih dilestarikan sejak abad ke-13 hingga sekarang.
Konsep tata ruang desa wisata Penglipuran yang dikenal sebagai Tri Mandala juga sangat unik.
Tata ruang desa itu terdiri dari tiga bagian, mulai dari Utama Mandala, Madya Mandala, dan Nista Mandala.
Utama Mandala terdiri dari tempat suci para Dewa yang berupa rumah sembahyang. Sementara Madya Mandala terdiri dari permukiman warga yang berbanjar sepanjang jalan utama desa.
Rumah penduduk itu berjejer menghadap barat dan timur dengan pagar yang khas dan seragam,
Terakhir, Nista Mandala adalah tempat paling buruk yang menjadi lokasi pemakaman masyarakat setempat.
Selain dinobatkan sebagai satu-satunya desa wisata terbaik dari Indonesia, Penglipuran juga pernah menjadi desa terbersih ketiga di dunia menurut Green Destinations Foundation.