Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Pesaing Komodo dari Filipina

Kompas.com - 18/11/2023, 16:01 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KOMODO (Varanus komodoensis), adalah spesies biawak besar yang terdapat di Pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia.

Satwa melata ini oleh penduduk pribumi pulau Komodo juga disebut Ora. Julukan lain komodo adalah buaya darat, walaupun komodo bukan tergolong spesies buaya.

Komodo merupakan spesies terbesar dari familia Varanidae, sekaligus kadal terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang 2-3 meter dan beratnya bisa mencapai 100 kg.

Komodo berperan sebagai pemangsa puncak di habitatnya karena sejauh ini tidak diketahui adanya hewan karnivora besar lain selain biawak raksasa ini.

Tubuhnya yang gigantis dan reputasinya yang mengerikan membuat mereka menjadi hewan paling terkenal di dunia.

Sekarang, habitat komodo telah menyusut akibat aktivitas manusia, sehingga lembaga IUCN memasukkan komodo ke dalam daftar spesies yang rentan terhadap kepunahan.

Biawak komodo telah ditetapkan sebagai hewan yang dilindungi oleh pemerintah Indonesia dan habitatnya dijadikan taman nasional, yaitu Taman Nasional Komodo.

Namun akhir-akhir ini popularitas Komodo terancam tersaingi oleh sejenis biawak yang ditemukan di pulau Luzon, Filipina. Biawak raksasa Filipina ini baru ditemukan pada 2019 dan diberi nama Varanus bitatawa.

Beda dari Varanus komodoiensis yang karniforian, Varanus bitatawa murni vegetarian pemakan buah-buahan, maka lebih bisa memanjat pohon ketimbang biawak Komodo yang lebih piawai melata di permukaan bumi.

Biawak raksasa Filipina yang ditemukan di kawasan utara pulau Luzon memiliki kulit berwarna hijau gemerlap seperti zamrud sebagai hasil evolusi adaptif menyesuaikan diri dengan warna alam lingkungan.

Di kawasan selatan Luzon baru-baru ini ditemukan sepupu Varanus bitatawa yang berukuran tubuh lebih kecil serta hidup di tiga kawasan lembah tanpa hutan belantara diberi nama Varanus olivaceus yang juga vegetarian.

Biawak bitatawa terbesar yang pernah ditemukan pada masa kini di kawasan utara Luzon mencapai ukuran sampai 2 meter, berarti masih relatif lebih kecil ketimbang biawak Komodo.

Maka untuk sementara sebelum ditemukan jenis biawak raksasa lain-lainnya, Indonesia masih memegang rekor biawak terbesar di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com