Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Pesan Rias Wisuda untuk Pengantin di Acara Pernikahan, Apa Kerugiannya?

Kompas.com - 13/11/2023, 13:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Waktu pengerjaan rias pengantin yang lebih lama sepadan dengan hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan oleh sang perias.

"Dari teknik make-up korektif, (rias) yang harus disesuai dengan ukuran pesta, letak venue, setting, colour concept, juga lighting, hingga rundown acara," lanjut dia.

Tak hanya itu, perias juga bertanggung jawab memberikan rias tambahan atau bahkan mengulangi riasan pengantin saat berganti pakaian ataupun acaranya berlangsung seharian.

"Produk yang dipakai adalah produk dengan ketahanan lebih lama," tegas dia.

Baca juga: Harus Gunakan Masker, Bagaimana Gaya Make Up yang Baik?

Klien dan perias sama-sama dirugikan

Lebih lanjut, Ave Sanjaya menyatakan, teknik dan kebutuhan rias pengantin yang lebih rumit membuat perias butuh waktu kerja lebih panjang dan konsentrasi lebih tinggi.

"Ini yang menyebabkan adanya perbedaan harga antara make-up wisuda dengan pengantin," tambahnya.

Oleh karena itu, dia menegaskan, tidak tepat jika ada orang yang sengaja memesan rias wisuda untuk acara pernikahannya.

Bagi klien yang akan menikah, rias wisuda bisa merugikan karena kurang tahan lama dan produk yang dipakai kurang sesuai. Dia juga bisa saja tidak mendapat jasa untuk dirias ulang.

Di sisi lain, pihak perias juga akan dirugikan dengan tindakan klien yang memesan rias wisuda untuk pengantin di acara pernikahan.

Ave Sanjaya menyatakan, perias akan merasa rugi dari segi mental, waktu, produk, dan reputasinya jika sampai riasan pengantin rusak di tengah acara pernikahan.

"Kerugian paling besar tentu ada di pihak klien itu sendiri karena dia tidak mendapatkan tampilan istimewa yang sesuai di hari paling istimewa," imbuh dia.

Menurut Ave Sanjaya, pengantin perlu mempertimbangkan memakai rias pengantin meski biaya lebih mahal demi menjadi ratu sehari di acara pernikahannya sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Deret Ormas Keagamaan yang Tak Akan Ajukan Izin Kelola Tambang

Deret Ormas Keagamaan yang Tak Akan Ajukan Izin Kelola Tambang

Tren
6 Layanan Masyarakat yang Wajib Pakai BPJS Kesehatan, Terbaru Pembuatan SIM

6 Layanan Masyarakat yang Wajib Pakai BPJS Kesehatan, Terbaru Pembuatan SIM

Tren
Mengapa Sebagian Masyarakat Bisa Percaya Teori Konspirasi? Ini Alasannya

Mengapa Sebagian Masyarakat Bisa Percaya Teori Konspirasi? Ini Alasannya

Tren
Darah Rendah dan Asam Lambung Disebut Punya Risiko Kematian, Dokter Ungkap Faktanya

Darah Rendah dan Asam Lambung Disebut Punya Risiko Kematian, Dokter Ungkap Faktanya

Tren
Beredar Cara Cek Kebocoran Arus dengan Kode Meteran Listrik, Ini Penjelasan PLN

Beredar Cara Cek Kebocoran Arus dengan Kode Meteran Listrik, Ini Penjelasan PLN

Tren
Flu Burung Mematikan Dapat Menular ke Kucing, Apa yang Harus Dilakukan Pemilik Hewan?

Flu Burung Mematikan Dapat Menular ke Kucing, Apa yang Harus Dilakukan Pemilik Hewan?

Tren
Gugat Meta, Eks Karyawan Tuding Induk Perusahaan Facebook Itu Sensor Konten Pro Palestina

Gugat Meta, Eks Karyawan Tuding Induk Perusahaan Facebook Itu Sensor Konten Pro Palestina

Tren
Berapa Banyak Uang yang Bisa Membuat Orang Bahagia? Ini Kata Studi

Berapa Banyak Uang yang Bisa Membuat Orang Bahagia? Ini Kata Studi

Tren
5 Sarapan Sehat untuk Menurunkan Kolesterol secara Alami, Apa Saja?

5 Sarapan Sehat untuk Menurunkan Kolesterol secara Alami, Apa Saja?

Tren
5 Manfaat Minum Air Putih Sebelum Kopi di Pagi Hari, Apa Saja?

5 Manfaat Minum Air Putih Sebelum Kopi di Pagi Hari, Apa Saja?

Tren
5 Pilihan Ikan Rendah Merkuri, Kurangi Potensi Efek Buruk bagi Tubuh

5 Pilihan Ikan Rendah Merkuri, Kurangi Potensi Efek Buruk bagi Tubuh

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Juni 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Pakar Teknologi Klaim Temukan MH370 di Kamboja | Cerita Para Peserta Tapera

[POPULER TREN] Pakar Teknologi Klaim Temukan MH370 di Kamboja | Cerita Para Peserta Tapera

Tren
Apakah Jalan Kaki 5.000 Langkah Per Hari Cukup? Ini Penjelasan Ahli

Apakah Jalan Kaki 5.000 Langkah Per Hari Cukup? Ini Penjelasan Ahli

Tren
Tafsir Lain Tentang 'Saya Bukan Otak'

Tafsir Lain Tentang "Saya Bukan Otak"

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com