Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Gunung Merbabu, Dugaan Penyebab, Dampak, dan Upaya Pemadaman

Kompas.com - 29/10/2023, 17:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Pipa air terbakar

Akibat kebakaran itu, pipa saluran air bersih di lereng Gunung Merbabu mengalami kerusakan.

"Sudah ada pipa-pipa yang terbakar, tapi untuk jumlah pastinya belum masuk karena kebakaran masih terjadi dan belum dipadamkan," kata Ketua Forum Komunikasi Organisasi Masyarakat Getasan, Riska Dwi Prasetyo, dikutip dari Kompas.com (28/10/2023).

Kondisi ini membuat warga sulit mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Pihaknya kini juga tengah melakukan proses assesment terkait rencana mengevakuasi ternak sapi warga.

"Warga kebanyakan ternak sapi, kalau kondisinya tidak memungkinkan karena asap, maka bisa juga ternak dievakuasi ke tempat yang lebih aman," ujarnya.

Lansia dan anak-anak diungsikan

Pada Sabtu malam, sekitar 50 warga Dusun Ngaduman, Desa Tajuk, Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang dievakuasi karena asap kebakaran mulai masuk ke permukiman.

Pengungsi yang terdiri dari para lansia dan anak-anak ini diungsikan ke balai desa setempat.

Salah seorang warga bernama Sulis menjelaskan, proses evakuasi ini dilakukan setelah warga mengalami sesak napas dan mata pedih.

"Kami khawatir asap semakin menganggu kesehatan, terutama pernapasan, sehingga lebih baik dievakuasi ke tempat yang lebih aman," kata dia, dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Gunung Merbabu Bukan Cuma tentang Sabana Indah...

Upaya penanganan

Nurpana mengatakan, pihaknya kini sedang berupaya memadamkan secara langsung pada titik api yang masih menyala.

Titik-titik api tersebut berada di beberapa wilayah berikut ini:

  • Resort Selo (blok makanan, Sokowolu, Cingklok, Gedong, Ngaduman, Batur Wetan, Thekelan)
  • Resort Wonolelo (pemadaman di sekitar puncak Suwanting dan sekitarnya)
  • Resort Ampel (Pemadaman di wilayah Mongkrong dan Ngagrong)
  • Resort Pakis (di wilayah jalur Wekas dan sekitarnya)

Selain itu, pihaknya juga melakukan pengamanan pada area yang tidak terbakar, dengan membuat sekat bakar untuk mengamankan sabana 1 dan 2.

"Kami melakukan pengamanan jalur pipa air yang dimanfaatkan oleh masyarakat dengan melibatkan seluruh pengguna air, pemanfaat air dengan membuat sekat bakar," ujarnya.

(Sumber: Kompas.com/Dian Ade Permana | Editor: Robertus Belarminus, Gloria Setyvani Putri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com