Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Bayi 5 Bulan di Sumatera Barat Disebut Hamil, Ini Faktanya

Kompas.com - 29/10/2023, 12:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Tumor teratoma seberat 2 kg

Kemudian pada Kamis (26/10/2023), pihak RSUP M Djamil Padang akhirnya berhasil melakukan operasi terhadap bayi itu.

Operasi tersebut berlangsung selama 2,5 jam, mulai pukul 08.00 WIB hingga 10.30 WIB.

"Tadi sudah selesai kita laksanakan operasi bedah perut bayi tersebut. Sekitar 2,5 jam dari pukul 08.00 WIB," kata dokter spesialis bedah anak, Budi Pratama Arnofyan, dikutip dari Kompas.com (26/10/2023).

Menurut Budi, benjolan besar di perut bayi tersebut adalah tumor berjenis teratoma.

Tumor tersebut berada dalam bentuk bungkusan selaput berukuran sekitar 16 x 11 centimeter dengan berat 2 kilogram.

Namun, pihaknya masih belum bisa menjelaskan lebih jauh tentang tumor tersebut. Tumor tersebut nantinya akan diperiksa lebih lanjut di laboratorium.

"Tumornya kita kirim ke laboratorium patologi anatomi untuk memeriksa isinya apa ya," ujarnya.

Baca juga: Sering Dianggap Sama, Ini Beda Tumor dan Kanker yang Perlu Diketahui

Kondisi pasien

Budi memastikan bahwa bayi lima tahun itu kini dalam kondisi baik dan stabil. Selama masa pemulihan pascaoperasi, bayi itu masih membutuhkan pengawasan dokter untuk mengembalikan sistem tubuh secara penuh.

"Saat ini pasien stabil, pendarahan semua terkontrol. Tapi memang karena selama ini si pasein membawa tumor cukup besar di dalam perut, begitu kita keluarkan memang untuk mengembalikan sistem secara penuh, kita awasi dulu di ruang intensif," ujarnya, dikutip dari Kompas TV (26/10/2023).

Tentang tumor teratoma

Dikutip dari Cleveland Clinic, teratoma merupakan jenis tumor langka yang berisi jaringan belum matang atau sudah terbentuk sempurna, termasuk gigi, tulang, otot, dan rambut.

Teratoma termasuk jenis tunor sel germinal yang dimulai di sel reproduksi, seperti telur dan sperma. Kebanyakan teratoma bersifat jinak (bukan kanker), namun terkadang bisa menjadi ganas (kanker).

Sel germinal adalah satu-satunya sel di tubuh yang dapat berubah menjadi banyak jenis sel lainnya.

Ketika bermula di sel germinal, tumor itu bisa berubah menjadi berbagai jenis jaringan. Ini berarti teratoma dapat berisi pecahan bagian tubuh mana pun.

Beberapa struktur paling umum di dalam teratoma meliputi gigi, rambut, otot, dan tulang.

Namun, dalam kasus yang jarang, teratoma bisa berisi hati, paru-paru, otak, dan kelenjar tiroid. Hingga kini, belum ada catatan tentang teratoma dengan organ lengkap.

Teratoma janin

Teratoma janin atau fetiformis menjadi salah satu jenis yang paling langka dan terjadi pada 1 dari setiap 500.000 orang.

Ini adalah jenis kista dermoid yang terdiri dari jaringan hidup dan sering kali menyerupai janin yang cacat.

Namun karena tidak ada plasenta atau kantung ketuban, janin tidak memiliki peluang untuk berkembang.

Pada sekitar 90 persen kasus, penyedia layanan kesehatan mendiagnosis teratoma fetiformis dalam 18 bulan pertama kehidupan.

Teratoma fetiformis menyerupai kembaran parasit (janin dalam janin). Ini hanya terjadi pada bayi kembar yang berbagi plasenta yang sama dan memiliki kantung cairan ketuban sendiri.

Baca juga: Apa Itu Tumor Kelenjar Getah Bening yang Diderita Siti Badriah?

Gejala

Penderita teratoma mungkin tidak menunjukkan gejala apa pun pada awalnya. Gejala yang timbul dapat sangat bervariasi tergantung pada lokasi tumor.

Gejala teratoma umum mungkin termasuk:

  • Nyeri
  • Berdarah
  • Pembengkakan
  • Sedikit peningkatan kadar hormon BhCG (beta-human chorionic gonadotropin)
  • Sedikit peningkatan kadar penanda tumor AFP (alpha-fetoprotein)

Namun Anda mungkin juga mengalami gejala tambahan spesifik berdasarkan lokasi tumor teratoma.

Penyebab

Teratoma berkembang ketika ada gangguan selama proses diferensiasi sel.

Sel yang tidak terspesialisasi (belum memiliki fungsi spesifik) berubah menjadi sel terspesialisasi dengan tujuan tertentu, seperti sel darah, sel saraf, dan sel otot.

Dalam kasus teratoma, sel germinal yang tidak terspesialisasi berubah menjadi berbagai jenis sel terspesialisasi, seperti sel rambut, sel otot, dan sel tulang.

Karenanya, teratoma berisi kumpulan bagian tubuh dan jaringan yang tampaknya acak.

(Sumber: Kompas.com/Perdana Putra | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 8-9 Juni 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 8-9 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Izin Tambang untuk Ormas Keagamaan | Tapera Ditunda

[POPULER TREN] Izin Tambang untuk Ormas Keagamaan | Tapera Ditunda

Tren
Jelang Puncak Haji, Bus Shalawat Sementara Setop Layani Jemaah

Jelang Puncak Haji, Bus Shalawat Sementara Setop Layani Jemaah

Tren
Bikin Ilmuwan Bingung, Ini 13 Misteri Alam Semesta yang Belum Terpecahkan

Bikin Ilmuwan Bingung, Ini 13 Misteri Alam Semesta yang Belum Terpecahkan

Tren
Mungkinkah 'Psywar' Penonton Pengaruhi Hasil Akhir Pertandingan Sepak Bola?

Mungkinkah "Psywar" Penonton Pengaruhi Hasil Akhir Pertandingan Sepak Bola?

Tren
Asal-usul Nama Borneo, Sebutan Lain dari Pulau Kalimantan

Asal-usul Nama Borneo, Sebutan Lain dari Pulau Kalimantan

Tren
Jokowi Beri Izin Tambang, NU Gercep Bikin PT tapi Muhammadiyah Emoh Tergesa-gesa

Jokowi Beri Izin Tambang, NU Gercep Bikin PT tapi Muhammadiyah Emoh Tergesa-gesa

Tren
Kronologi Bos Rental Mobil Asal Jakarta Dikeroyok Warga hingga Tewas di Pati

Kronologi Bos Rental Mobil Asal Jakarta Dikeroyok Warga hingga Tewas di Pati

Tren
Nilai Tes Ulang Rekrutmen BUMN Lebih Rendah dari yang Pertama, Masih Berpeluang Lolos?

Nilai Tes Ulang Rekrutmen BUMN Lebih Rendah dari yang Pertama, Masih Berpeluang Lolos?

Tren
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1445 H Jatuh pada Senin 17 Juni 2024

Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1445 H Jatuh pada Senin 17 Juni 2024

Tren
Teka-teki Penguntitan Jampidsus yang Belum Terjawab dan Kemunculan Drone di Atas Gedung Kejagung

Teka-teki Penguntitan Jampidsus yang Belum Terjawab dan Kemunculan Drone di Atas Gedung Kejagung

Tren
Viral Video Sekuriti Plaza Indonesia Disebut Pukuli Anjing Penjaga, Ini Kata Pengelola dan Polisi

Viral Video Sekuriti Plaza Indonesia Disebut Pukuli Anjing Penjaga, Ini Kata Pengelola dan Polisi

Tren
Tiket KA Blambangan Ekspres Keberangkatan mulai 18 Juni 2024 Belum Bisa Dipesan, Ini Alasannya

Tiket KA Blambangan Ekspres Keberangkatan mulai 18 Juni 2024 Belum Bisa Dipesan, Ini Alasannya

Tren
Panglima Sebut TNI Bukan Lagi Dwifungsi tapi Multifungsi ABRI, Apa Itu?

Panglima Sebut TNI Bukan Lagi Dwifungsi tapi Multifungsi ABRI, Apa Itu?

Tren
Beredar Uang Rupiah dengan Cap Satria Piningit, Bolehkah untuk Bertransaksi?

Beredar Uang Rupiah dengan Cap Satria Piningit, Bolehkah untuk Bertransaksi?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com