Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Tanda Perawan Disebut Bisa Dilihat dari Tumit, Ini Kata Dokter Boyke

Kompas.com - 24/10/2023, 10:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Media sosial X diramaikan dengan unggahan bernarasi bahwa tanda perempuan yang masih perawan dapat dilihat dari tumitnya.

Hal tersebut diperbincangkan warganet setelah akun @tanyarlfes mengunggah narasi dari salah satu akun pada Sabtu (21/10/2023).

Dalam narasi yang beredar, perempuan yang masih perawan memiliki ciri berupa tumit yang runcing.

"Jadi indikasi kalo perempuan tersebut masih perawan yaitu dari atas tumit perempuan tersebut runcing atau tebal. Jika runcing (tidak terdapat daging tebal), itu tandanya masih perawan," cuit pengunggah.

Hingga Selasa (24/10/2023), cuitan mengenai tanda perempuan masih perawan dapat dilihat dari tumit sudah ditayangkan sebanyak 1,6 juta kali.

Lantas, benarkah hal tersebut?

Baca juga: Ramai soal Tanda Tidak Perawan Disebut Tampak dari Kelopak Mata, Benarkah? Ini Kata Dokter

Penjelasan dokter

Dokter spesialis ginekologi dan seksolog Boyke Dian Nugraha buka suara soal unggahan bernarasi ciri perempuan masih perawan dapat dilihat dari tumit.

Boyke secara tegas mengatakan bahwa narasi tersebut tidak benar. Ia mengatakan, perawan atau tidaknya perempuan hanya bisa dilihat oleh dokter.

"Itu kan yang tanda-tanda begitu semua bohong," ujar Boyke ketika dihubungi Kompas.com, Senin (23/10/2023).

"Jadi, yang dia bilang (tumit) runcing, bagaimana itu semua mitos," sambungnya.

Baca juga: Kisah Seorang Perempuan Mempunyai Dua Vagina, Didiagnosis Sindrom Langka

Cara menentukan keperawanan perempuan

Lebih lanjut, Boyke menyampaikan bahwa menentukan seorang perempuan masih perawan atau tidak bukanlah hal yang mudah.

Dokter harus memeriksa terlebih dulu robekan pada selaput dara atau hymen untuk menentukan itu robekan lama atau robekan baru.

Adapun, selaput dara adalah lembar jaringan tipis, elastis, dan kecil yang berada di lubang vagina.

Setelah itu, dokter harus memastikan robekan pada selaput dara berada di "jam" berapa.

Semisal robekan berada pada posisi jam 5 dan 6, kemungkinan hal ini disebabkan oleh hubungan seks.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com