Lebih lanjut, Slamet menjelaskan bahwa gejala awal kucing terkena FIP diawali dengan demam.
“Gejalanya diawali dengan demam, kemudian diikuti dengan turunnya nafsu makan atau bahkan tidak mau makan sama sekali. Namun, fase ini hanya berlangsung selama dua atau tiga hari dan pemilik seringkali tidak menyadari kalau kucing terserang FIP karena kucing masih mau makan,” ujarnya.
Dalam dua atau tiga hari, suhu badan kucing dengan penyakit FIP sudah kembali normal lagi.
Hal tersebut perlu diwaspadai karena pemilik dapat menganggap bahwa kucingnya sudah sembuh.
“Setelah demam, baru kemudian FCoV berkembang di dalam tubuh dan berkamuflase dalam sistem imun di dalam tubuh kucing semakin pesat menjadi FIP basah,” jelas Slamet.
Slamet mengatakan, untuk perut menjadi buncit butuh waktu sekitar dua minggu dari mulai infeksi FIP terjadi.
“Sel perut semakin membuncit dalam hitungan beberapa hari, penambahan akumulasi cairannya akan berlangsung dengan sangat cepat sehingga perut kelihatan membuncit. Baru setelah itu kucing akan malas beraktifitas, lesu, dan malas makan,” kata Slamet.
Lebih lanjut, Slamet menjelaskan bahwa penyakit FIP dapat menular dari satu kucing ke kucing lainnya.
Meskipun sangat menular, tetapi sistem imun setiap kucing mempengaruhi daya tahan tubuh sehingga bisa menghalau penyakit FIP masuk kedalam tubuhnya.
“Jadi virus ini pandai berkamuflase. Sama seperti corona virus dengan gejala yang bervariasi,” jelasnya.
Baca juga: 6 Alasan Kucing Peliharaan Menyukai Sepatu Pemiliknya
Sementara itu, Slamet mengungkapkan bahwa belum ada obat yang betul-betul efektif untuk menyembuhkan FIP, mengingat penyakit ini disebabkan oleh suatu virus.
Slamet menjelaskan, tetap ada beberapa pengobatan yang dapat dilakukan untuk kucing yang tertular FIP:
Pemberian antibiotika ini dilakukan ketika kesehatan kucing menurun untuk mencegah masuknya infeksi dan bakteri pada tubuh kucing.
Anti inflamasi merupakan obat untuk meringankan rasa sakit pada kucing seperti demam dan berfungsi agar pola makan kucing tetap terjaga.
Terapi suportif diberikan untuk menjaga kondisi pasien serta meningkatkan kekebalan tubuh. Harapannya, daya tahan tubuh dapat meningkat dan mengurangi infeksi virus.
Baca juga: Ramai soal Kucing Disebut Menangis karena Dimarahi, Ahli: Harus Tahu Beda Kucing Sakit dan Sedih
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.