Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Terkini di Gaza, Dua Hari Setelah Israel Lakukan Blokade Penuh

Kompas.com - 11/10/2023, 20:00 WIB
Aulia Zahra Zain,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penduduk jalur Gaza terjebak dalam baku tembak di tengah ketegangan yang sedang berlangsung antara kelompok Hamas dan pasukan Israel.

Jalur Gaza kini berada dalam kekacauan akibat dampak dari serangan mendadak yang dilakukan kelompok perlawanan Palestina (Hamas) terhadap Israel dengan menembakkan ribuan roket ke Israel, Sabtu (7/10/2023).

Pasukan Pertahanan Israel mengatakan bahwa mereka menyerang 130 sasaran di Gaza hanya dalam waktu tiga jam pada Senin (9/10/2023) pagi.

Baca juga: Perbandingan Senjata Hamas Vs Israel, Punya Apa Saja?

Pasukan militer Israel berujar bahwa mereka berada dalam “keadaan waspada perang" setelah Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Diberitakan sebelumnya, Israel mengumumkan blokade penuh jalur Gaza yang akan melarang air dan makanan bagi rakyat Palestina.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant pada Senin (9/10/2023). Dikutip dari Kompas TV, Gallant menegaskan pihak berwenang akan memutus aliran listrik dan memblokir masuknya air, makanan, dan bahan bakar.

Langkah itu merupakan bagian dari pengepungan total di Gaza, di mana ada 2,3 juta warga sipil yang tinggal.

Baca juga: Awal Mula dan Lini Masa Konflik Israel Vs Hamas

Baca juga: Buntut Serangan Hamas, Netanyahu Akan Putus Pasokan Listrik, Makanan, dan Gas ke Gaza

Penderitaan warga sipil Palestina 

Dilansir dari ABC News, pihak berwenang Palestina mengatakan sedikitnya 830 orang tewas dan 4.250 lainnya terluka di Gaza akibat serangan balasan dari Israel.

Hal yang sama juga terjadi di Israel, setidaknya 900 orang tewas dan lebih dari 2.300 lainnya terluka oleh serangan dari kelompok Hamas.

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sekitar 6.400 warga Palestina dan 300 warga Israel telah tewas dalam konflik yang sedang berlangsung sejak 2008 dan jumlah tersebut belum termasuk korban jiwa baru-baru ini.

Kelompok advokasi Defense for Children International- Palestine (DCIP) mengatakan, setidaknya 33 anak-anak di Palestina tewas dalam serangan udara balasan yang dilancarkan Israel ke Gaza.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Iron Dome Israel, Sistem Pertahanan Canggih yang Berhasil Dibobol Hamas

Mengenal Jalur Gaza yang menjadi pusat konflik Hamas dan Israel.iStockphoto/200mm Mengenal Jalur Gaza yang menjadi pusat konflik Hamas dan Israel.

Lebih lanjut, PBB mengatakan bahwa ratusan apartemen dan rumah telah hancur di jalur Gaza, termasuk kamp pengungsi, menyebabkan lebih dari 123.000 orang mengungsi.

Lebih dari 73.000 orang berlindung di sekolah-sekolah, sementara pihak rumah sakit di Palestina berjuang untuk mengatasi jumlah korban luka.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, rumah sakit utama di Gaza, Rumah Sakit Beit Hanoun, telah rusak dan sekarang tidak dapat digunakan setelah pasukan Israel berulang kali menargetkan daerah tersebut.

Sebuah pusat komunikasi utama di Gaza juga hancur akibat serangan udara sehingga sulit mendapatkan akses internet atau melakukan panggilan telepon.

Halaman:

Terkini Lainnya

Benarkah Tidak Makan Nasi Bisa Bantu Menurunkan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes?

Benarkah Tidak Makan Nasi Bisa Bantu Menurunkan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes?

Tren
Tak Banyak yang Tahu Vitamin U, Apa Manfaatnya bagi Tubuh?

Tak Banyak yang Tahu Vitamin U, Apa Manfaatnya bagi Tubuh?

Tren
PBB Masukkan Israel ke “Blacklist” Negara yang Melakukan Pelanggaran Kekerasan terhadap Anak-anak

PBB Masukkan Israel ke “Blacklist” Negara yang Melakukan Pelanggaran Kekerasan terhadap Anak-anak

Tren
Minum Apa Biar Tekanan Darah Tinggi Turun? Berikut 5 Daftarnya

Minum Apa Biar Tekanan Darah Tinggi Turun? Berikut 5 Daftarnya

Tren
Bagaimana Cara Menurunkan Berat Badan dengan Minum Kopi? Simak 4 Tips Berikut

Bagaimana Cara Menurunkan Berat Badan dengan Minum Kopi? Simak 4 Tips Berikut

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 9-10 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 9-10 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 8-9 Juni | Perjalanan Kasus Akseyna UI

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 8-9 Juni | Perjalanan Kasus Akseyna UI

Tren
23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

Tren
5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

Tren
5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

Tren
11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

Tren
Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: 'Track Record' Baik

Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: "Track Record" Baik

Tren
Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Tren
Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Tren
Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com