Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Batu Paling Mahal, Begini Proses Alami Terbentuknya Berlian

Kompas.com - 08/10/2023, 19:45 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

1. Pembentukan di mantel bumi

Ahli geologi percaya bahwa berlian terbentuk di mantel bumi dan dilepaskan ke permukaan melalui letusan vulkanik yang menghasilkan pipa kimberlite dan lamproite.

Pembentukan berlian alami memerlukan suhu dan tekanan yang sangat tinggi. Kondisi ini terjadi 150 kilometer atau lebih di bawah permukaan, dengan suhu setidaknya 1050 derajat Celsius.

Berlian yang terbentuk dikirim ke permukaan bumi selama letusan gunung berapi yang bersumber dari dalam. Letusan ini merobek sebagian mantel bumi dan membawanya dengan cepat ke permukaan.

Baca juga: Butuh Waktu Jutaan Tahun, Begini Proses Terbentuknya Batu Bara

2. Pembentukan di zona subduksi

Berlian berukuran kecil ditemukan pada batuan yang diperkirakan telah tersubduksi jauh ke dalam mantel bumi melalui proses lempeng tektonik, kemudian dikembalikan ke permukaan.

Pembentukan berlian di lempeng subduksi terjadi pada kedalaman 80 kilometer di bawah permukaan dan pada suhu serendah 200 derajat Celcius.

Sebuah studi menyelidiki asal usul berlian biru mengandung boron yang terbentuk pada kedalaman hingga 650 kilometer.

Berlian super dalam ini mengandung inklusi yang menunjukkan bahwa berlian tersebut berasal dari kerak samudra yang tersubduksi.

Baca juga: Bagaimana Proses Terbentuknya Bumi 4,5 Miliar Tahun Lalu?

3. Formasi di lokasi asteroid

Sepanjang sejarahnya, Bumi berulang kali dihantam asteroid berukuran besar. Ketika benda angkasa tersebut menghantam bumi, terjadi suhu dan tekanan ekstrem.

Saat bertabrakan, obyek berkecepatan tinggi ini akan menghasilkan ledakan energi yang setara dengan banyak senjata nuklir dan suhu lebih panas dari permukaan matahari.

Kondisi suhu dan tekanan tinggi dari dampak tersebut lebih dari cukup untuk membentuk berlian.

Teori pembentukan berlian ini didukung dengan ditemukannya berlian kecil di sekitar beberapa lokasi tumbukan asteroid.

Baca juga: Proses Terjadinya Aurora, Fenomena Cahaya di Langit Kutub Bumi

4. Pembentukan di ruang angkasa

Peneliti NASA telah mendeteksi sejumlah besar nanodiamond di beberapa meteorit. Nanodiamond adalah berlian yang diameternya beberapa nanometer (sepersejuta meter).

Sekitar tiga persen karbon dalam meteorit ini terkandung dalam bentuk nanodiamond. Berlian ini terlalu kecil untuk digunakan sebagai permata atau bahan abrasif industri.

Peneliti Smithsonian juga menemukan sejumlah besar berlian kecil ketika mereka memotong sampel dari meteorit Allen Hills.

Berlian dalam meteorit ini diperkirakan terbentuk di ruang angkasa melalui tabrakan berkecepatan tinggi, mirip dengan bagaimana berlian terbentuk di bekas asteroid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Cara Melihat Skor UTBK SNBT 2024 | Benarkah Bahasa Jawa Asli adalah Bahasa 'Ngapak'?

[POPULER TREN] Cara Melihat Skor UTBK SNBT 2024 | Benarkah Bahasa Jawa Asli adalah Bahasa "Ngapak"?

Tren
Duduk Perkara Sekuriti GBK Ribut dengan Fotografer, Apa Penyebabnya?

Duduk Perkara Sekuriti GBK Ribut dengan Fotografer, Apa Penyebabnya?

Tren
Viral, Video Ibu di Depok Paksa Minta Uang Rp 1 Juta dan Mengaku Malaikat, Ini Kata Polisi

Viral, Video Ibu di Depok Paksa Minta Uang Rp 1 Juta dan Mengaku Malaikat, Ini Kata Polisi

Tren
Cerita Widi Jadi Petugas Call Center Haji Kerajaan Arab Saudi, Terjemahkan Pertanyaan Jemaah

Cerita Widi Jadi Petugas Call Center Haji Kerajaan Arab Saudi, Terjemahkan Pertanyaan Jemaah

Tren
Tak Lolos UTBK SNBT 2024, Apa yang Perlu Dilakukan?

Tak Lolos UTBK SNBT 2024, Apa yang Perlu Dilakukan?

Tren
Lolos UTBK SNBT 2024, Ini Biaya Kuliah ITS, UB, UNS

Lolos UTBK SNBT 2024, Ini Biaya Kuliah ITS, UB, UNS

Tren
Berapa Banyak Galaksi di Alam Semesta? Berikut Cara Para Ilmuwan Memperkirakannya

Berapa Banyak Galaksi di Alam Semesta? Berikut Cara Para Ilmuwan Memperkirakannya

Tren
Kronologi Harun Masiku, Buron Usai Suap Komisioner KPU, 4 Tahun Belum Tertangkap

Kronologi Harun Masiku, Buron Usai Suap Komisioner KPU, 4 Tahun Belum Tertangkap

Tren
Pebasket Legendaris Jerry West yang Jadi Inspirasi Logo NBA Meninggal Dunia

Pebasket Legendaris Jerry West yang Jadi Inspirasi Logo NBA Meninggal Dunia

Tren
Bisa Tak Bergejala, Ini Ciri-ciri Kanker Ginjal yang Perlu Diwaspadai

Bisa Tak Bergejala, Ini Ciri-ciri Kanker Ginjal yang Perlu Diwaspadai

Tren
Hizbullah Tembak 200 Roket ke Israel, Balas Kematian Komandannya

Hizbullah Tembak 200 Roket ke Israel, Balas Kematian Komandannya

Tren
2 Kelompok yang Dapat Tiket Jakarta Fair 2024 Gratis, Berikut Cara dan Syaratnya

2 Kelompok yang Dapat Tiket Jakarta Fair 2024 Gratis, Berikut Cara dan Syaratnya

Tren
Daftar Formasi CPNS Kemenkumham 2024, Lulusan SMA/SMK Bisa Daftar

Daftar Formasi CPNS Kemenkumham 2024, Lulusan SMA/SMK Bisa Daftar

Tren
Kaesang Larang Grace Natalie Aktif di PSI Usai Jadi Komisaris MIND ID, Kenapa?

Kaesang Larang Grace Natalie Aktif di PSI Usai Jadi Komisaris MIND ID, Kenapa?

Tren
Ini yang Terjadi pada Tubuh jika Makan Pisang Setiap Hari

Ini yang Terjadi pada Tubuh jika Makan Pisang Setiap Hari

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com