Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Bentrok Warga dengan Polisi di Seruyan, Satu Orang Tewas

Kompas.com - 08/10/2023, 11:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Gijik tertembak ketika menolong korban luka

Sementara itu, pengemudi ambulans Desa Bangkal bernama Feri mengungkapkan awal mula Gijik tewas diduga terkena tembakan.

Pada saat itu, korban datang ke kebun sawit milik PT HMBP bersama warga lain bernama Taufikurahman (23).

Mereka datang bersama ratusan orang yang menuntut agar PT HMBP menyediakan lahan plasma. Disebutkan aksi yang dilakukan ini sudah memasuki hari ke-23.

"Mereka sedang duduk-duduk saat aksi. Namun, Taufikurahman lalu tertembak. Gijik yang hendak menolong malah kena tembak," ujar Fery dikutip dari Kompas.id, Sabtu.

Ia mengatakan, korban tewas menjalani visum, sementara Taufikurahman yang juga terluka sedang dirawat dan tidak sadarkan diri.

Baca juga: Nasib Petani di Negeri Lumbung Sawit

Polisi amankan 10 orang

Bentrok antara warga dengan polisi di Seruyan juga pernah terjadi pada Sabtu (16/9/2023).

Erlan mengatakan, sudah dilakukan mediasi antara warga dengan perusahaan mengenai penyediaan kebun plasma, namun belum ada titik temu di antara keduanya.

Perusahaan hanya menyanggupi 235 hektar kebun plasma untuk masyarakat, sementara warga ingin 443 hektar dikelola oleh mereka.

Erlan menjelaskan, akibat bentrok pada Sabtu, polisi telah mengamankan 10 orang untuk dibawa ke Batalion Brimob di Sampit, Kotawaringin Timur.

Polisi turut menyita beberapa senjata PCP atau senapan angin dan senjata tajam.

Ia menyampaikan, pihaknya juga akan melakukan investigasi terkait kematian Gijik yang diduga terkena tembakan.

"Apakah karena peluru tajam? Nanti kami pastikan. Peluru tajam dari mana, nanti kami investigasi," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com