Di sisi lain, mengonsumsi sayuran berdaun hijau ini juga berpotensi menyebabkan keracunan.
Efek samping caisim dipicu vitamin K yang larut dalam lemak dan dapat menjadi racun jika dimakan terlalu banyak.
Beberapa efek jangka panjang yang dapat terjadi seperti sulit menelan, nafsu makan berkurang, sesak napas, ruam pada kulit, gangguan cemas, serta kaku otot.
Dikutip dari laman WebMD, pria di atas 19 tahun disarankan mengonsumsi 120 mikrogram vitamin K, serta 90 mikrogram untuk wanita setiap harinya.
Sementara itu, 54 gram caisim telah menyediakan 120 persen vitamin K dari angka rekomendasi harian.
Baca juga: 4 Efek Samping Kemangi, Bisa Pengaruhi Gula Darah dan Tekanan Darah
Masih karena vitamin K, caisim atau sawi hijau dapat menyebabkan reaksi buruk pada individu tertentu.
Dikutip dari Healthline, mengonsumsi caisim berpotensi mengganggu kinerja obat pengencer darah, seperti warfarin.
Warfarin berguna mencegah pembekuan darah yang dapat menyebabkan sumbatan pada pembuluh.
Biasanya, obat jenis ini dikonsumsi di bawah pengawasan dokter oleh penderita stroke dan penyakit jantung untuk mencegah pembekuan darah.
Kendati demikian, konsumsi bersamaan dengan makanan kaya vitamin K seperti caisim berpotensi membuat warfarin tidak bekerja secara maksimal.
Oleh sebab itu, orang yang rutin mengonsumsi obat pengencer darah perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum makan caisim untuk mendapat dosis yang tepat.
Baca juga: 4 Efek Samping Taoge jika Dikonsumsi Keliru, Bisa Picu Keracunan
Caisim adalah salah satu sayuran dengan kandungan oksalat tinggi, senyawa organik yang kerap ditemukan dalam berbagai tumbuhan.
Menurut Kementerian Kesehatan, selain dari makanan, senyawa ini juga diproduksi oleh organ liver atau hati.