Jenazah diterbangkan dari Tarakan, Kalimantan Utara ke Surabaya, Jawa Timur, untuk kemudian dilanjutkan dengan perjalanan darat ke Semarang.
Tiba pada Sabtu sekitar pukul 12.30, jenazah diotopsi di Instalasi Kedokteran Kepolisian (Dokpol) Rumah Sakit Bhayangkara Semarang.
Baca juga: 5 Fakta Kasus Polisi Tembak Polisi di Lampung
Dilansir dari Kompas.com, Sabtu, Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto menyampaikan, hasil otopsi menunjukkan korban mengalami pendarahan berat.
"Hasil otopsinya meninggal karena luka tembak pada dada sisi kiri yang menembus jantung dan paru yang mengakibatkan pendarahan hebat," kata Stefanus.
Otopsi sendiri berlangsung mulai pukul 13.00 hingga 15.00 WIB, dihadiri rombongan keluarga serta Kapolda Kaltara.
Usai otopsi, jenazah dipulangkan ke rumah duka di wilayah RT 01 RW 04, Desa Sumber Agung, Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah untuk dimakamkan.
Tewasnya ajudan Kapolda Kaltara, Brigadir Setyo Herlambang, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga.
Agus Dwi Jatmiko, kakak ipar korban, mengatakan otopsi jenazah merupakan permintaan keluarga.
"Adik saya (istri korban) yang minta otopsi, minta transparan saja dengan hasilnya," tuturnya, seperti diberitakan Kompas.com, Sabtu.
Menurut Agus, adik iparnya sudah 10 tahun menjadi polisi. Tewasnya korban meninggalkan seorang anak dan istri yang tengah hamil besar anak kedua.
Adapun keduanya, terakhir kali berkomunikasi melalui pesan singkat pada Jumat (22/9/2023) sekitar 10.45 WIB.
Insiden meninggalnya sang ajudan turut membawa duka bagi Kapolda Kaltara Irjen Pol Daniel Adityajaya.
"Kami dan jajaran Polda Kaltara berduka cita yang mendalam atas meninggalnya Brigpol SH (Brigadir Polisi Setyo Herlambang)," ungkapnya.
Dia membenarkan, korban adalah anggota Polda Kaltara yang telah menjadi ajudannya selama sekitar empat bulan.
Saat ini, polisi pun masih melakukan penyelidikan mendalam guna mengungkap penyebab kematiannya.
(Sumber: Kompas.com/Ahmad Dzulviqor, Titis Anis Fauziyah | Editor: Reni Susanti, Krisiandi, Teuku Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.