Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhan China Li Shangfu Hilang 3 Pekan, Diduga Diperiksa Kasus Korupsi

Kompas.com - 16/09/2023, 08:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Diduga terlibat kasus pengadaan alat militer

Li dikabarkan tengah menjalani penyelidikan oleh otoritas China. Investigasi ini berkaitan dengan pengadaan peralatan militer.

Delapan pejabat senior dari unit pengadaan militer China, yang dipimpin Li pada 2017 hingga 2022, juga sedang diselidiki oleh komisi inspeksi disiplin militer.

Li ditunjuk menjadi menteri pertahanan pada bulan Maret 2023. Sebelumnya, ia menjabat sebagai wakil komandan Pasukan Pendukung Strategis PLA pada 2016. Pasukan ini bertugas mengawasi teknologi peperangan termasuk operasi ruang angkasa dan dunia maya.

Setahun kemudian, ia ditunjuk sebagai pejabat tertinggi pengadaan militer di Departemen Pengembangan Peralatan tentara China yang bertanggung jawab membeli senjata.

Belakangan, otoritas China mengumumkan penyelidikan atas dugaan pelanggaran pembelian barang selama masa jabatan Li.

Bahkan, di Juli 2023, Departemen Pengadaan China mengungkapkan dugaan pelanggaran dalam proses pengadaan barang sejak Oktober 2017.

Pelanggaran yang ada antara lain membocorkan rahasia, penanganan masalah yang tidak adil,  kurangnya pengawasan, dan memanipulasi untuk keuntungan pribadi.

Baca juga: China Larang Pejabat Pemerintah Pakai iPhone, Ini Alasannya

Siapa itu Li Shangfu?

Dikutip dari Al Jazeera (15/9/2023), Li Shangfu lahir pada Februari 1958 dari ayah seorang komandan tinggi tentara China.

Li lulus dari Universitas Nasional Teknologi Pertahanan (NUDT) China pada 1982. Pria bergelar master bidang teknik ini bekerja selama lebih dari 30 tahun di Pusat Peluncuran Satelit Xichang milik militer.

Li mendapat jabatan di militer China sejak 2016. Ia diangkat sebagai Menteri Pertahanan pada Maret 2023.

Pria berpangkat jenderal ini merupakan salah satu dari lima Anggota Dewan Negara yang punya posisi lebih tinggi daripada menteri biasa di kabinet China.

Pada 2018, pemerintah AS menjatuhkan sanksi kepada Li karena membeli senjata dari eksportir senjata terbesar Rusia, Rosoboronexport.

Karena itu, Li menolak untuk mengadakan pertemuan dengan para pejabat AS sampai sanksinya dicabut.

Baca juga: Tak Hanya India dan Malaysia, 3 Negara Ini Juga Protes Wilayahnya Dicaplok China dalam Peta Barunya

Bukan kali pertama terjadi

Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri (Menlu) China Qin Gang, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (22/2/2023).Dok. Sekretariat Presiden Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri (Menlu) China Qin Gang, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (22/2/2023).
Diberitakan The Washington Post (15/9/2023), "menghilangnya" pejabat China bukan hanya terjadi pada Li Shangfu. Situasi ini juga biasa dialami pejabat yang terlibat kasus kejahatan.

Pada Juni 2023, Menteri Luar Negeri China Qin Gang juga dikabarkan menghilang. Ia kemudian diberhentikan dari jabatan tersebut.

Selain itu, dua pemimpin teratas Pasukan Roket tentara China mendadak diberhentikan. Pemerintah hanya mengumumkan pengganti mereka tanpa alasan dipecat.

Sementara itu, mantan kepala staf gabungan tentara China, Fang Fenghui pernah diselidiki karena korupsi. Pada tahun 2018, kepala Interpol China juga dipecat karena suap.

Sebelumnya, pada tahun 2012 China juga mencopot dua wakil ketua Komisi Militer Pusat karena didakwa melakukan korupsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com