Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Angka Kuantum

Kompas.com - 03/09/2023, 17:16 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SEMENTARA kalbu masih disimpang-siurkan begitu banyak jenis angka mulai dari ganjil, genap, asli, bulat, prima, cacah, pecahan, kuadrat, kubik, rasional, irasional, imajiner, lepton, baryon, sampai diskret dan entah apalagi, ternyata masih ada pula jenis angka yang disebut sebagai angka kuantum.

Jelas angka kuantum sangat mengusik kalbu saya yang sebelumnya sudah gagal-paham makna kuantum.

Maka saya coba memahami apa kata ensiklopedi Brittanica tentang angka kuantum sebagai berikut:

any of several quantities of integral or half-integral value that identify the state of a physical system such as an atom, a nucleus, or a subatomic particle. Quantum numbers refer generally to properties that are discrete (quantized) and conserved, such as energy, momentum, charge, baryon number, and lepton number. The principal quantum number for electrons confined in atoms, for example, indicates the energy state and the probability of finding the electrons at various distances from the nucleus. The larger the principal quantum number, which has integral values beginning with one, the greater the energy is and the farther the electron is likely to be from the nucleus. The principal quantum number and three others are sufficient to characterize uniquely each electron in an atom. Another set of quantum numbers characterizes the atomic nucleus”.

Penjelasan ensiklopedi Brittanica di samping mengambang juga berbelit-belit sambil kontradiktif sesuai sifat apa yang disebut sebagai quantum entanglement.

Adalan lebih bijak, saya membatasi diri untuk mencoba memahami definisi matematikal angkamologis tentang empat jenis angka kuantum sebagai berikut:

Jenis pertama adalah angka kuantum utama (n) yang menyatakan tingkat energi. Jenis kedua adalah angka kuantum momentum sudut (?) yang menyatakan bentuk orbital.

Jenis ketiga adalah angka kuantum magnetik (m) yang menyatakan orientasi orbital dalam ruang tiga dimensi. Jenis ke empat adalah angka kuantum putaran (s) yang menyatakan putaran elektron pada sebuah atom.

Konon yang melahirkan empat anak-kembar beda ayah beda ibu angka kuantum adalah sang penerima anugerah Nobel untuk fisika, Edwin Schroedinger sebagai penggagas eksperimen pemikiran metafisikal dengan meletakkan seekor kucing di dalam kotak tertutup demi menggambarkan problematika tafsir Aliran Kopenhagen terhadap mekanika kuantum yang diterapkan pada obyek sehari-hari.

Eksperimen spekulatif Schroedinger dengan seekor kucing merupakan ekspresi kegalauan superposisi kuantum sebagai akibat hubungan subatomik yang di samping mungkin terjadi, namun sekaligus juga mustahil terjadi.

Untuk menambah beban bingungologis saya, Schroedinger menggunakan istilah bahasa Jerman “Verschraenkungen” yang sulit diterjemahkan ke bahasa lain secara utuh makna.

Kata Indonesia yang paling agak mendekati makna Verschraenkungen adalah penyusutan-penyusutan.

Gegara Schroedinger, maka angka kuantum merupakan satu di antara sekian banyak jati-diri misterius khas model atom mekanika kuantum atau model atom modern.

Dalam mekanika kuantum, konon angka kuantum dibutuhkan untuk menggambarkan distribusi elektron di dalam atom hidrogen dan atom-atom lain.

Angka kuantum diturunkan dari penyelesaian matematis upaya persamaan Schroedinger untuk atom hidrogen.

Bahwa de facto saya memperoleh informasi tentang empat jenis angka kuantum yang dibidani Edwin Schroedinger itu sama sekali bukan berarti lalu de facto saya merasa mampu memahami apa sebenarnya makna jenis angka yang disebut sebagai angka kuantum.

Saya pasrah kepada apa kata para ahlinya saja sama halnya dengan nol dibagi nol sama dengan tak terdefinisi atau minus kali minus sama dengan plus dan lain-lain aksioma matematikal yang tidak boleh diragukan apalagi dibantah mirip-mirip dogma keagamaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com