Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Buruk Kebakaran di TPA Sarimukti, 3 Desa Tercemar Asap dan Puluhan Warga Kena ISPA

Kompas.com - 25/08/2023, 16:15 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Akibat kebakaran ini Pemerintah Kabupaten Bandung telah menetapkan status kebakaran TPA Sarimukti sebagai darurat bencana dan perlu mendapatkan perhatian dan penanganan khusus.

Baca juga: Video Viral Seorang Wanita Gendong Singa yang Kabur ke Permukiman, Ini Faktanya!

7 Sekolah diliburkan

Akibat kebakaran di TPA Sarimukti, sebanyak 7 sekolah di Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat terpaksa diliburkan.

Kebijakan merumahkan dulu para pelajar ini dilakukan untuk menghindarkan anak sekolah terkena paparan asap yang masuk ke permukiman dan mengganggu kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah.

"Diliburkan sementara untuk KBM dialihkan menjadi daring. Keputusan ini karena ada permintaan dari pihak Kecamatan Cipatat untuk menghindari paparan negatif asap terhadap kesehatan siswa," ujar Kepala Bidang SD pada Dinas Pendidikan (Disdik) Banding Barat, Wawan Hernawan, dikutip dari Kompas.com (23/8/2023).

Adapun sekolah yang diliburkan tersebut yakni SDN Jati, SDN Sarimukti, SDN Cicadas, MTS Al Ihsaniyah, SMKN 1 Cipatat, PAUD Pelangi Sarimukti, dan RA Al Marjuki.

Baca juga: Fakta Truk Tangki Tabrak Penonton Karnaval di Pacet Mojokerto

3 Desa tercemar asap

Gunungan sampah yang terbakar di TPA Sarimukti menyebabkan 3 desa terkena cemaran asap.

Kepala Desa Sarimukti, Uci Suwanda mengatakan, asap pekat itu tidak hanya masuk Desa Sarimukti, tapi juga meluas ke dua desa tetangga, yakni Desa Rajamandala dan Mandalasari di Kecamatan Cipatat.

"Asapnya makin pekat dan luas. Kalau kemarin hanya 6 RW sekarang sudah kena ke seluruh wilayah di 15 RW. Bahkan saya lihat sampai ke desa tetangga Rajamandala dan Mandalasari," ungkap Uci, dikutip dari Kompas.com (22/8/2023).

Asap tersebut juga mengganggu pengendara yang melintas di Jalan Raya Cipatat-Cipendeuy.

Pengendara baik roda dua maupun roda empat mengalami keterbatasan jarak pandang akibat kabut yang tebal.

Oleh karena itu, kemudian warga diminta untuk mengenakan masker saat beraktivtas.

Baca juga: Mengenal TPA Sarimukti, Muara Sampah Bandung Raya yang Akan Digantikan TPPAS Legok Nangka

Puluhan warga alami ISPA

Imbas kejadian ini, puluhan warga di Desa Sarimukti mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) akibat terpapar asap kebakaran TPA Sarimukti.

Posko Kesehatan Kebakaran TPA Sarimukti mencatat, hingga saat ini sudah 41 orang yang terkonfirmasi menderita ISPA dari hasil pemeriksaan kesehatan sejak 22 Agustus 2023.

Dari 41 warga itu, dua orang terkonfirmasi pada 22 Agustus 2023, tiga orang pada 23 Agustus, dan jumlah membludak mencapai 36 orang pada 24 Agustus 2023.

"Jadi ISPA yang dialami puluhan warga ini masih dalam kategori ringan sehingga kita tangani dengan beri pengobatan dan imbauan untuk memakai masker," kata Koordinator Posko Kesehatan Kebakaran TPA Sarimukti sekaligus Kepala Puskesmas Cipatat, Nuraeni, dikutip dari Kompas.com (24/8/2023).

Selain ISPA, polusi udara imbas kebakaran TPA Sarimukti ini juga berdampak pada warga yang mengalami keluhan perih mata atau conjungtivitis.

"Penyebaran penyakit ISPA dirasakan warga mulai dari usia balita hingga lansia. Selain ISPA keluhan yang kita terima yakni sakit mata," jelasnya.

(Sumber: Kompas.com/ (Bagus Puji Panuntun | Editor Gloria Setyvani Putri, Puspasari Setyaningrum, Teuku Muhammad Valdy Arief)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sosok di Balik Akun FB Icha Shakila yang Minta Ibu Lecehkan Anak Belum Terungkap, Siapa Dalangnya?

Sosok di Balik Akun FB Icha Shakila yang Minta Ibu Lecehkan Anak Belum Terungkap, Siapa Dalangnya?

Tren
UPDATE Ranking BWF Indonesia Usai Indonesia Open 2024

UPDATE Ranking BWF Indonesia Usai Indonesia Open 2024

Tren
Mantan Juru Kampanye Prabowo-Gibran, Simon Aloysius Jadi Komisaris Utama Pertamina

Mantan Juru Kampanye Prabowo-Gibran, Simon Aloysius Jadi Komisaris Utama Pertamina

Tren
Cara Memilih Sekolah SMP-SMA Jalur Zonasi PPDB Jakarta 2024

Cara Memilih Sekolah SMP-SMA Jalur Zonasi PPDB Jakarta 2024

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Suhu Panas di Surabaya dan Jakarta, Berlangsung sampai Kapan?

BMKG Ungkap Penyebab Suhu Panas di Surabaya dan Jakarta, Berlangsung sampai Kapan?

Tren
Dulu Berseberangan, Apa yang Membuat PDI-P Kini Melirik Anies Baswedan?

Dulu Berseberangan, Apa yang Membuat PDI-P Kini Melirik Anies Baswedan?

Tren
Head to Head Indonesia Vs Filipina, Garuda di Atas Angin

Head to Head Indonesia Vs Filipina, Garuda di Atas Angin

Tren
Kapolda Ahmad Luthfi Segera Jadi Irjen Kemendag, Bagaimana Nasibnya pada Pilkada Jateng 2024?

Kapolda Ahmad Luthfi Segera Jadi Irjen Kemendag, Bagaimana Nasibnya pada Pilkada Jateng 2024?

Tren
Pesawat Austrian Airlines Terjang Badai Es, Bagian Depan sampai Berlubang Besar

Pesawat Austrian Airlines Terjang Badai Es, Bagian Depan sampai Berlubang Besar

Tren
Cara Daftar PPDB Online Jakarta 2024, Pilih Sekolah di ppdb.jakarta.go.id

Cara Daftar PPDB Online Jakarta 2024, Pilih Sekolah di ppdb.jakarta.go.id

Tren
Menteri Kabinet Perang Israel Benny Gantz Mundur, Konflik Berpotensi Semakin Memanas

Menteri Kabinet Perang Israel Benny Gantz Mundur, Konflik Berpotensi Semakin Memanas

Tren
Jadwal Indonesia Vs Filipina 11 Juni 2024, Pukul Berapa?

Jadwal Indonesia Vs Filipina 11 Juni 2024, Pukul Berapa?

Tren
Ormas Keagamaan Tolak Kelola Tambang, Bahlil: Tidak Bisa Kami Paksa

Ormas Keagamaan Tolak Kelola Tambang, Bahlil: Tidak Bisa Kami Paksa

Tren
9 Tanda Tubuh Kekurangan Kalsium, Salah Satunya Mudah Cemas

9 Tanda Tubuh Kekurangan Kalsium, Salah Satunya Mudah Cemas

Tren
Benarkah Tidak Sarapan Bikin Tubuh Gemuk? Ini Menurut Riset dan Ahli

Benarkah Tidak Sarapan Bikin Tubuh Gemuk? Ini Menurut Riset dan Ahli

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com