Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Mahasiswa UNS Diduga Dianiaya Sopir Dekanat, Berujung Lapor Polisi

Kompas.com - 25/08/2023, 15:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Ia diseret dekat taman kampus lalu ditonjok di bagian pipi sebanyak dua kali, dahi, paha, dan kaki.

YP juga disebut menarik kerah baju bahkan menjambak Khoirul. Korban juga mengaku diancam dibunuh oleh korban.

Baca juga: Buntut Nadiem Makarim Copot Gelar Profesor Dua Guru Besar, Rektor UNS Dituding Tutupi Kasus Korupsi Rp 57 M

Dugaan penyebab YP aniaya Khoirul

Dilansir dari Tribunnews, penyebab lain mengapa Khoirul dipanggil ke gedung rektorat karena dirinya diduga menyebarkan kertas berisi dugaan korupsi di UNS.

Selebaran tersebut diterima sejumlah mahasiswa baru ketika hari terakhir Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2023.

Di sisi lain, Khoirul juga menduga bahwa YP melakukan penganiayaan karena sebuah masalah yang melibatkan keduanya pada Juni 2023.

Pada saat itu, Khoirul melakukan aksi propaganda dengan cara menuliskan kalimat protes di mobil milik dekanat.

"Kalau kita tarik kembali bagaimana permasalahan ini terjadi adalah waktu itu di awal Juni saya melakukan kegiatan propaganda terkait dengan isu-isu kampus. Saya menuliskan kata-kata 'Jamal Gagal' di sebuah mobil dinas FMIPA," ungkap Khoirul, dikutip dari Tribunnews.

Karena ulah Khoirul, YP mendapat sanksi berupa penundaan kenaikan pangkat.

"Saya menuliskan kata-kata tersebut kemudian dari pihak Pak Y ini mendapatkan sanksi berupa penundaan kenaikan jabatan dari situ muncul rasa dendamnya," ujarnya.

"Dari situ ketika awal bulan Juni sebetulnya dia sudah memberikan ancaman kepada saya untuk melaporkan ke polisi, untuk mengajak bertemu, mengajak duel dan lain sebagainya," imbuh Khoirul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com