Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Gibran "Cosplay" Jadi Petugas Parkir di Pawai Pembangunan Kota Solo...

Kompas.com - 19/08/2023, 11:15 WIB
Alinda Hardiantoro,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Polah tingkah Wali Kota Solo, Jawa Tengah Gibran Rakabuming Raka saat menghadiri kegiatan pawai pembangunan di Solo, Jumat (18/8/2023), menyita perhatian publik.

Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu tampak mengenakan baju petugas parkir yang identik dengan warna biru muda.

Di bagian nametag baju tersebut, tertulis nama 'Mas Gibran' dan tulisan 'Petugas Parkir' di bagian pundak.

Aksi Gibran pun viral di media sosial. Baik foto maupun video Gibran mengenakan baju petugas parkir berseliweran di media sosial.

Sejumlah warganet juga mengomentari aksi tak biasa tersebut.

"Filosofinya bagus ya, jd "kang parkir". menata kota dan masyarakat dr kesemrawutan hidup," tulis @nikma**********.

"Rame bgt min pas masgib lewat. Malah cosplay tukang parkir ngasi heboh sing nontin (Ramai sekali min waktu masgib lewat. Dia cosplay jadi tukang parkir bikin heboh penonton," kata @ages********.

Konsep baju petugas parkir

Gibran mengaku tidak memiliki alasan khusus mengapa dirinya memilih mengenakan baju petugas parkir.

"Enggak ada alasan apa-apa," ucapnya, dilansir dari Kompas.com, Jumat.

Dia juga mengaku lupa membawa atribut peluit yang sudah disiapkannya.

Namun, Gibran mengungkapkan, penampilannya dalam pawai pembangunan kota Solo itu berkonsep retribusi atau pungutan daerah.

"Konsepnya retribusi. Tidak ada pesan apa-apa, (hanya) meramaikan pawai saja," tuturnya.

Menurutnya, petugas parkir turut menjadi penyumpang retribusi.

Diberitakan Kompas.com, Jumat, konsep baju petugas parkir Gibran berkaitan dengan tema pawai pembangunan yang digelar, yaitu 17 Prioritas Pembangunan Kota Solo.

17 prioritas pembangunan itu digadang-gadang sebagai penyumbang retribusi baru untuk Pemerintahan Kota Solo.

Halaman:

Terkini Lainnya

5 Manfaat Minum Air Putih Sebelum Kopi di Pagi Hari, Apa Saja?

5 Manfaat Minum Air Putih Sebelum Kopi di Pagi Hari, Apa Saja?

Tren
5 Pilihan Ikan Rendah Merkuri, Kurangi Potensi Efek Buruk bagi Tubuh

5 Pilihan Ikan Rendah Merkuri, Kurangi Potensi Efek Buruk bagi Tubuh

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Juni 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Pakar Teknologi Klaim Temukan MH370 di Kamboja | Cerita Para Peserta Tapera

[POPULER TREN] Pakar Teknologi Klaim Temukan MH370 di Kamboja | Cerita Para Peserta Tapera

Tren
Apakah Jalan Kaki 5.000 Langkah Per Hari Cukup? Ini Penjelasan Ahli

Apakah Jalan Kaki 5.000 Langkah Per Hari Cukup? Ini Penjelasan Ahli

Tren
Tafsir Lain Tentang 'Saya Bukan Otak'

Tafsir Lain Tentang "Saya Bukan Otak"

Tren
Sempat Dikira Sampah, Pria di Norwegia Temukan Pedang Viking Berusia 1.000 Tahun

Sempat Dikira Sampah, Pria di Norwegia Temukan Pedang Viking Berusia 1.000 Tahun

Tren
Apakah Dinasti Politik Termasuk 'Human Rights'? Ini Kata Pusham UII

Apakah Dinasti Politik Termasuk "Human Rights"? Ini Kata Pusham UII

Tren
Sosok Arie Putra dan Budi Adiputro, Host Total Politik yang Tuai Sorotan

Sosok Arie Putra dan Budi Adiputro, Host Total Politik yang Tuai Sorotan

Tren
Pemerintah Gelar Sidang Isbat 7 Juni, Adakah Potensi Idul Adha 2024 Beda?

Pemerintah Gelar Sidang Isbat 7 Juni, Adakah Potensi Idul Adha 2024 Beda?

Tren
Berbeda dengan Meteor, Apa Itu Asteroid? Berikut Pengertian dan Klasifikasinya

Berbeda dengan Meteor, Apa Itu Asteroid? Berikut Pengertian dan Klasifikasinya

Tren
Daftar UMP di 38 Provinsi, Jadi Minimal Gaji yang Akan Dipotong Tapera

Daftar UMP di 38 Provinsi, Jadi Minimal Gaji yang Akan Dipotong Tapera

Tren
7 Berkas Pendaftaran CPNS 2024 yang Harus Disiapkan sejak Sekarang

7 Berkas Pendaftaran CPNS 2024 yang Harus Disiapkan sejak Sekarang

Tren
Indonesia Dapat Hibah Kapal dari Korea Selatan, seperti Apa Spesifikasinya?

Indonesia Dapat Hibah Kapal dari Korea Selatan, seperti Apa Spesifikasinya?

Tren
80 Persen Dana Tapera Akan Jadi Obligasi, Tepis Isu Dipakai Tambal Pendapatan Negara

80 Persen Dana Tapera Akan Jadi Obligasi, Tepis Isu Dipakai Tambal Pendapatan Negara

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com