Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warganet Sebut Air Seni Bisa Dijadikan Pertolongan Pertama Saat Tertusuk Bulu Babi, Ini Kata Ahli

Kompas.com - 12/08/2023, 18:45 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

Bisa tersebut bersifat neurotoxin yang bahan dasarnya adalah protein dan enzim yang diproduksi oleh makhluk hidup sebagai bagian dari mekanisme pertahanan diri.

Ada jenis-jenis bulu babi yang tingkat bisanya tinggi dan mampu membuat seseorang terbunuh seperti efek bisa dari gigitan ular cobra.

"Meski begitu, ada pula yang tidak berbahaya sama sekali (hanya akan menimbulkan rasa sakit dan memar biasa)," jelas Ucu.

Saat terkena bulu babi, seseorang akan mengalami beberapa tanda seperti, memar, bengkak kulit berwarna merah, dan akan merasakan sakit yang disertai ngilu dan gatal.

Baca juga: Dada Sakit Tiba-tiba seperti Tertusuk dan Makin Sakit Saat Tarik Napas, Apa Penyebabnya?

Penanganan ketika tertusuk bulu babi

Lebih lanjut Ucu mengungkapkan, ada beberapa penanganan yang bisa dilakukan saat terkena bulu babi.

"Penanganan yang harus diketahui terlebih dahulu jenis bulu babinya. Jika dari jenis yang memiliki bisa tingkat tinggi, harus segera mendapatkan perawatan dokter," ungkapnya.

"Sebaliknya, kalau ‘hanya’ dari jenis bulu babi yang tidak berbahaya atau dengan tingkat bisa rendah, cukup dibiarkan, akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari," sambungnya.

Kemudian, untuk menetralisir efek bisa, seseorang dapat menambahkan cuka, air jeruk, atau buah-buahan lain yang sifatnya asam dengan pH rendah.

Hal tersebut lantaran bisa dari bulu babi secara kimiawi umumnya bersifat basa dengan pH tinggi.

"Sedangkan untuk meminimalisir rasa nyeri, duri yang menancap boleh dihancurkan dengan cara memukulnya dengan menggunakan alat apa pun," kata Ucu.

Ia menambahkan, lebih baik duri tersebut dibiarkan saja karena tidak akan ada masalah.

Duri bulu babi bisa hancur dan larut dengan sendirinya di dalam daging bagian tubuh yang tertusuk duri bulu babi.

"Duri yang sudah tertancap sulit dicabut karena memiliki banyak sekali pengait micro seperti mata pancing," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com