Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, orang dewasa disarankan mengonsumsi air putih sekitar delapan gelas berukuran 230 mililiter atau 2 liter per hari.
Namun, kebutuhan air minum tidak boleh langsung dipenuhi sekaligus, melainkan sedikit demi sedikit hingga mencapai total 2 liter dalam satu hari.
Sementara itu, dikutip dari Mayo Clinic, minum banyak air dalam waktu singkat akan memicu keracunan air dengan beberapa gejala, termasuk:
Dilansir dari Healthline, pembengkakan sel-sel otak pada akhirnya akan menyebabkan sistem saraf pusat tidak berfungsi.
Tanpa pengobatan segera, penderita dapat mengalami kejang, koma, bahkan hingga akhirnya meninggal dunia.
Baca juga: Waspada Keracunan Gas di Dalam Mobil, Bagaimana Mencegahnya?
Kasus kematian karena terlalu banyak minum air pada orang sehat sendiri sebenarnya sangat jarang terjadi.
Biasanya, bahaya ini mengintai orang dengan beberapa kondisi medis, termasuk masalah pada organ ginjal.
Namun, kondisi mematikan tersebut dapat terjadi pada oang sehat, seperti yang dialami Summers, serta menghantui sejumlah atlet.
Apabila menemui atau mengalami gejala hiponatremia parah, seperti mual dan muntah, kebingungan, kejang, atau kehilangan kesadaran, segera panggil dokter.
Kecepatan penanganan oleh dokter sangat menentukan keselamatan pasien yang mengalami keracunan air.
Baca juga: Jajanan Ciki Ngebul, Efek Bahaya Keracunan Nitrogen, dan Imbauan Kemenkes
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.