KBRI juga terus berkomunikasi dengan delegasi ataupun para pejabat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka yang berada di lapangan terkait kondisi kontingen Indonesia.
"Kami berencana menjenguk ke lapangan dalam waktu dekat," tambahnya.
Baca juga: Mengenal Bapak Pramuka Dunia Baden Powell yang Lahir pada 22 Februari 1857
Mengenai kondisi di tempat jambore, Zelda juga membenarkan Korea Selatan memang sedang mengalami musim panas dengan suhu yang tinggi.
"Panasnya melebihi panas di Indonesia. Panasnya mirip dengan di Timur Tengah," ungkapnya.
Ia menambahkan, lokasi jambore berada di Saemangeum, Korea Selatan yang terletak di pinggir laut. Akibatnya, suhu udara di sana memang cenderung lebih panas.
Menurut Zelda, pihak Kwartir Nasional menyatakan memang ada permasalahan cuaca panas dan kebersihan fasilitas mandi cuci kaki di sana. Namun, persediaan air tercukupi.
"Kami selalu menanyakan keperluan apa saja yg dibutuhkan oleh kontingen Indonesia," tambahnya.
Ia menyatakan, panitia penyelenggara jambore telah memberikan bantuan seperti air minum, makanan, obat-obatan, ambulans, dan medical center bagi peserta.
"Namun demikian, KBRI selalu siap memberikan pertolongan atau bantuan jika diperlukan, termasuk bantuan transportasi dari perkemahan ke rumah sakit apabila diperlukan," tandasnya.
Baca juga: Waspadai Heatstroke akibat Cuaca Panas, Apa Itu?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya