Sebelumnya, pada 2000, Sinead O'Connor pernah didiagnosis menderita gangguan bipolar dan sempat menjalani pengobatan.
Setelah hampir satu dekade menjalani pengobatan, O'Connor mengaku menderita sindrom stres pascatrauma (PTSD) serta gangguan kepribadian ambang.
"Kita harus berbelas kasih dan lembut terhadap saudara-saudari kita yang telah terluka dan terluka dan rapuh, sekaligus kuat dan hidup. Kita tidak boleh mengejek mereka yang cukup berani untuk menunjukkan luka-luka mereka," ucapnya pada 2012.
Di tengah kondisinya, sang putra, Shane, yang baru berusia 17 tahun beberapa kali melakukan upaya bunuh diri.
O'Connor pun harus rela kehilangan putranya karena bunuh diri pada Januari 2022. Saat itu, O'Connor bahkan dirawat di rumah sakit hanya beberapa hari setelah putranya meninggal.
Penyanyi ini diketahui mencari perawatan medis setelah mengunggah serangkaian konten yang merujuk aksi bunuh diri di media sosial Twitter.
"Saya telah memutuskan untuk mengikuti anak saya. Tidak ada gunanya hidup tanpa dia. Semua yang saya sentuh, saya hancurkan," tulisnya saat itu.
Baca juga: Manfaat Mendengarkan Musik bagi Ibu Hamil, Janin, dan Bayi
Adapun pada 2018, Sinead O'Connor mengaku telah masuk masuk Islam dan mengganti namanya menjadi Shuhada 'Sadaqat.
Namun, seperti diberitakan The Guardian, dia harus tetap tampil dengan menggunakan nama lahir, Sinead O'Connor.
Sementara itu, dalam konser terakhir pada 2019, O'Connor sempat mengejutkan publik lantaran tampil mengenakan jilbab dan abaya.
Kendati demikian, secara keseluruhan, O'Connor masih sama seperti sosok wanita dengan suara memikat hati.
Baca juga: Menyoal Aturan Pilkada 2020 yang Membolehkan Konser Musik dan Kerumunan Massa...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.