Menurut Ratna, ekspresi emosi atau cara seseorang mengungkapkan perasaan seperti dalam unggahan video adalah hal yang wajar.
Sebab raut dan gestur ekspresif tersebut sesuai dengan konteks yang sedang terjadi atau dibicarakan.
"Saat kita membicarakan orang lain dan muka kita terlihat ekspresif sampai wow banget saking serunya, itu hal wajar," ucap Ratna.
"Apalagi ini kita lagi ngobrol sama orang yang nyambung banget. Menampakkan muka dan gestur untuk menunjang apa yang kita rasakan terhadap orang yang kita bicarakan itu hal yang wajar," lanjutnya.
Sebaliknya, kondisi tidak wajar dapat digambarkan saat seseorang berada di tengah suasana sedih sehingga seharusnya dia menangis, tetapi malah tertawa.
Oleh karena itu, menurut Ratna, ekspresi emosi tidak wajar merupakan sesuatu yang tidak lazim dilakukan ketika suatu realitas terjadi.
"Makanya pada beberapa ciri gangguan mental atau jiwa ditemukan ciri, misalnya, orangnya berbicara sendiri, ketawa sendiri, tanpa sebab yang jelas," kata dia.
Kendati demikian, tidak berlaku bagi seseorang yang tiba-tiba menangis atau tertawa karena teringat memori tertentu.
"Itu terjadi karena ada alasan yang jelas. Tapi pada mereka yang memiliki gangguan, tidak ada alasan," lanjutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.