Sementara itu, bulu padat di badannya berfungsi selayaknya mantel untuk melindungi dari panas dan dingin ekstrem di lingkungan gurun.
Kucing pasir memiliki panjang tubuh sekitar 45-57 sentimeter, dengan ekor sepanjang 28-35 sentimeter. Berat kucing dewasa berkisar antara 1-3,5 kg.
Baca juga: Ramai soal Video Kucing Bermain Kodok, Dokter Ungkap Bahayanya
Studi pertama tentang kucing pasir dilakukan di Israel pada 1993. Dari studi ini, para ahli biologi menemukan kucing pasir sangat sulit untuk dilacak keberadaannya.
Bulu di telapak kakinya mencegah kucing tenggelam di butiran pasir saat berjalan, dan membuat jejaknya hampir tak terlihat.
Ketika ada cahaya mengarah pada kucing ini, mereka akan berjongkok rendah, menutup matanya sehingga tak ada pantulan yang terlihat.
Dikombinasikan dengan warna kulitnya yang seperti menyatu saat berada di gurun pasir makin membuat kucing ini tak mudah ditemukan.
Kucing juga selalu mengubur semua kotorannya sehingga kucing ini cukup sulit diteliti mengenai apa saja yang dimakan.
Dari sebuah studi, kucing pasir dalam satu malam bisa menempuh perjalanan yang jauh.
Penelitian di Maroko itu menemukan, kucing pasir jantan terlacak mampu menempuh jarak lebih dari 14 km dengan perjalanan membentuk garis lurus.
Perjalanan itu ditempuh kucing dalam waktu kurang dari 30 jam.
Baca juga: 5 Perilaku Manusia yang Dibenci Kucing, Apa Saja?
Kucing pasir di wilayah Sahara dikenal sebagai kucing penggali lubang.
Keterampilan menggali ini penting untuk membangun dan membuat liang persembunyian, serta menemukan hewan pengerat yang bersembunyi di pasir.
Kucing ini juga dikenal sebagai pemburu ular, terutama ular bertanduk yang merupakan ular berbisa di padang pasir.
Saat siang hari, kucing pasir biasanya akan bersembunyi di liang dangkal yang digalinya di bukit pasir atau di bawah semak.
Kucing pasir merupakan hewan soliter atau hewan yang hidup tidak berkelompok.
Populasi kucing ini sangat rendah dan saat akan mencari pasangan menggunakan panggilan keras mirip gonggongan anjing kecil.
Gonggongan keras, dikombinasikan dengan pendengaran tajjam, memungkinkan kucing saling menemukan walau jaraknya jauh.
Baca juga: Apa Penyebab Kucing Muntah dan Bagaimana Menanganinya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.