Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu LSD yang Menyerang 455 Hewan Ternak di Semarang Jelang Idul Adha?

Kompas.com - 26/06/2023, 13:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ratusan hewan ternak di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) terserang penyakit lumpy skin disease atau LSD menjelang Idul Adha 2023.

“Ada 455 hewan (ternak) yang terserang LSD,” ucap Kepala Dinas Peternakan (Dispertan) Kota Semarang Hernowo Budi Luhur, dilansir dari Kompas.com (19/6/2023).

Ia mengatakan, banyaknya peternak di Kota Semarang yang juga menjadi pedagang hewan ternak membuat penyebaran LSD semakin cepat meluas dan tak terkendali.

“Kita tahu bahwa peternak di Kota Semarang silih berganti karena peternak kita jadi pedagang. Jadi kadang-kadang terkena LSD, tahu-tahu sudah hilang hewan ternaknya entah terjual atau lain sebagainya,” kata dia.

Baca juga: Jelang Idul Adha 2023, Ini Cara Memilih Hewan Kurban yang Baik

Lantas, apa itu LSD?

Mengenal LSD

Dikutip dari Balai Besar Veteriner Wates Kementerian Pertanian, lumpy skin disease (LSD) merupakan penyakit kulit infeksius yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus (LSDV).

Virus tersebut merupakan virus bergenetik DNA dari genus Capripoxvirus dan famili Poxviridae

LSDV umumnya menyerang hewan sapi dan kerbau. Virus ini juga dapat menjangkiti hewan ternak lain seperti kambing dan domba. Kendati demikian, belum ada laporan terkait hal itu.

Masa ikubasi LSD berkisar antara 1-4 minggu. Meski tingkat mortalitas atau hewan yang meninggal akibat penyakit ini di bawah 10 persen, tingkat morbiditas atau yang terjangkit sekitar 45 persen.

Penularan LSD

Hewan ternak tertular LSD dapat secara langsung ataupun tidak langsung.

Penularan LSD secara langsung melalui kontak dengan lesi kulit atau virusnya terbawa melalui darah, leleran hidung dan mata, air liur, semen, susu, atau intrauterine (pembuahan).

Penularan secara tidak langsung dapat terjadi melalui peralatan dan perlengkapan yang terkontaminasi virus LSD seperti pakan kandang, peralatan kandang, dan jarum suntik.

Adapun penularan secara mekanis melalui artropoda atau serangga seperti nyamuk (Aedes dan Culex), lalat, migas penggigit, dan caplak.

Baca juga: Cara Menyembelih Hewan Kurban

Gejala LSD

Gejala klinis penyakit ini dipengaruhi oleh umur, ras, dan status imun hewan ternak.

Gejala utama LSD adalah lesi kulit berupa benjolan atau nodul berukuran satu sampai tujuh sentimeter yang biasanya ditemukan pada area leher, kepala, kaki, ekor, dan ambing.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com