Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Menelusuri Pemikiran Aristoteles

Kompas.com - 25/06/2023, 16:54 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kekeliruan mewarisi kekeliruan Aristoteles membuat sikap dan perilaku kita di masa kini menjadi serba keliru sebab secara kelirumologis masalah kekeliruan Aristoteles memang simpang-siur bahkan tumpang-tindih berlapis-lapis akibat tafsir terhadap pemikiran Aristoteles yang saling beda satu dengan lain-lainnya.

Masih diperparah oleh aneka ragam tafsir manusia yang berhak menafsirkan berdasar kehendak dan selera masing-masing.

Apalagi ada pula pihak yang menegaskan bahwa Aristoteles mustahil keliru karena Aristoteles sudah bukan manusia lagi, tetapi mahluk sekelas malaikat maka mustahil keliru.

Namun warisan kekeliruan Aristoteles memiliki hikmah tersendiri, yaitu membenarkan mazhab kelirumologi bahwa jika kita melakukan kekeliruan yang juga dilakukan banyak orang yang sudah terbiasa melakukan kekeliruan tanpa ada yang berani mengoreksinya sebab tidak sadar bahwa kekeliruan yang dilakukan secara berjemaah itu sebenarnya keliru maka kita rawan terlanjur nyaman terperangkap di dalam zona kenyamanan untuk tetap melakukan kekeliruan.

Situasi-kondisi keliru-kaprah mirip kita terlanjur terperangkap di zona kenyamanan menggunakan istilah-istilah asing secara keliru namun terlanjur dianggap benar secara berjemaah.

Misal, Konsumerisme adalah perilaku konsumtif berlebihan, padahal gerakan melindungi kepentingan konsumen.

Machiavellianisme adalah mazhab penguasa menghalalkan segala cara untuk berkuasa, padahal Nicolo Machiavelli sekadar mengamati angkara murka dinasti Borgia.

Fobia terhadap Radikalisme, padahal kaum penjajah memenjarakan Bung Karno dan Bung Hatta atas anggapan dua putra terbaik Indonesia itu radikal ingin memerdekakan Indonesia dari belenggu penjajahan.

Benci politik identitas, padahal mustahil ada politik tanpa identitas selama yang melakukan politik adalah manusia yang pasti memiliki identitas dirinya sendiri masing-masing.

Atau menggunakan istilah “graha” untuk suatu bangunan gedung, sementara makna aslinya dalam bahasa Sansekerta adalah buaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

6 Layanan Masyarakat yang Wajib Pakai BPJS Kesehatan, Terbaru Pembuatan SIM

6 Layanan Masyarakat yang Wajib Pakai BPJS Kesehatan, Terbaru Pembuatan SIM

Tren
Mengapa Sebagian Masyarakat Bisa Percaya Teori Konspirasi? Ini Alasannya

Mengapa Sebagian Masyarakat Bisa Percaya Teori Konspirasi? Ini Alasannya

Tren
Darah Rendah dan Asam Lambung Disebut Punya Risiko Kematian, Dokter Ungkap Faktanya

Darah Rendah dan Asam Lambung Disebut Punya Risiko Kematian, Dokter Ungkap Faktanya

Tren
Beredar Cara Cek Kebocoran Arus dengan Kode Meteran Listrik, Ini Penjelasan PLN

Beredar Cara Cek Kebocoran Arus dengan Kode Meteran Listrik, Ini Penjelasan PLN

Tren
Flu Burung Mematikan Dapat Menular ke Kucing, Apa yang Harus Dilakukan Pemilik Hewan?

Flu Burung Mematikan Dapat Menular ke Kucing, Apa yang Harus Dilakukan Pemilik Hewan?

Tren
Gugat Meta, Eks Karyawan Tuding Induk Perusahaan Facebook Itu Sensor Konten Pro Palestina

Gugat Meta, Eks Karyawan Tuding Induk Perusahaan Facebook Itu Sensor Konten Pro Palestina

Tren
Berapa Banyak Uang yang Bisa Membuat Orang Bahagia? Ini Kata Studi

Berapa Banyak Uang yang Bisa Membuat Orang Bahagia? Ini Kata Studi

Tren
5 Sarapan Sehat untuk Menurunkan Kolesterol secara Alami, Apa Saja?

5 Sarapan Sehat untuk Menurunkan Kolesterol secara Alami, Apa Saja?

Tren
5 Manfaat Minum Air Putih Sebelum Kopi di Pagi Hari, Apa Saja?

5 Manfaat Minum Air Putih Sebelum Kopi di Pagi Hari, Apa Saja?

Tren
5 Pilihan Ikan Rendah Merkuri, Kurangi Potensi Efek Buruk bagi Tubuh

5 Pilihan Ikan Rendah Merkuri, Kurangi Potensi Efek Buruk bagi Tubuh

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Juni 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Pakar Teknologi Klaim Temukan MH370 di Kamboja | Cerita Para Peserta Tapera

[POPULER TREN] Pakar Teknologi Klaim Temukan MH370 di Kamboja | Cerita Para Peserta Tapera

Tren
Apakah Jalan Kaki 5.000 Langkah Per Hari Cukup? Ini Penjelasan Ahli

Apakah Jalan Kaki 5.000 Langkah Per Hari Cukup? Ini Penjelasan Ahli

Tren
Tafsir Lain Tentang 'Saya Bukan Otak'

Tafsir Lain Tentang "Saya Bukan Otak"

Tren
Sempat Dikira Sampah, Pria di Norwegia Temukan Pedang Viking Berusia 1.000 Tahun

Sempat Dikira Sampah, Pria di Norwegia Temukan Pedang Viking Berusia 1.000 Tahun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com