SEORANG siswi kelas XI di Sekolah Menengah Musik (SMM) di Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mendadak bikin heboh ajang America’s Got Talent (AGT) musim ke-18, pada Rabu, 7 Juni 2023.
Di hadapan ribuan penonton yang hadir di studio dan jutaan pasang mata yang menyaksikannya di saluran tontonan digital, ia tampil percaya diri dengan bahasa Inggris yang fasih.
Setelah menguluk salam ke dewan juri, ia duduk manis di belakang piano. Sebuah lagu ciptaannya sendiri, berjudul “Loneliness” yang sudah dirilis sejak 4 Mei 2023, ia tembangkan laiknya diva. Lagu itu ternyata sudah bisa didengar di berbagai pelantar musik.
Usai bernyanyi dengan sempurna, Putri beroleh tepukan meriah penonton—yang kemudian serentak berdiri.
Eksekutif Produser AGT, Simon Cowell, naik ke panggung. Ia memuji Putri dan memintanya memainkan satu lagu lagi. Lalu Putri memilih “Sorry Seems to be the Hardest Word” yang dilantunkan Blue feat Elton John.
Tak pelak, penonton kian dibuat berdecak kagum dengan aksinya itu. Tak sedikit di antara hadirin yang kemudian meneteskan air mata.
Empat juri AGT 2023, yakni Simon Cowell, Heidi Klum, Howie Mandel, dan Sofia Vergara, yang sudah memberi Putri tepuk tangan meriah, nampaknya juga tengah berjuang menahan air mata mereka agar tak tumpah ruah.
Secara bergantian mereka menjuluki Putri sebagai malaikat yang mendarat di panggung AGT.
Atas jerih payahnya itu—terutama dengan membawakan lagu sendiri yang cukup ciamik, Putri diganjar Simon dengan Golden Buzzer dan berhak melaju langsung ke babak semifinal AGT 2023.
Jika panggung AGT 2023 berhasil digebrak Putri Ariani, secara logaritma, ia juga telah menghentak kesadaran bangsa Amerika.
Karena Amerika masih menjadi kiblat musik dunia, pencapaian Putri jelas mengglobal dalam semalam. Ia seperti membangun candi sendirian, tapi di negeri orang.
Caranya bernyanyi mirip sekali dengan Beyonce. Tapi ia bermimpi ingin menjadi biduanita kesohor di dunia seperti Whitney Houston dan memenangkan Grammy Award.
Di belakang Putri, sebenarnya sudah lebih dulu ada penyanyi belia asal Cirebon, Claudia Emmanuela Santoso, yang tampil sebagai juara kontes menyanyi The Voice of Germany dalam babak final yang berlangsung pada 10 November 2019.
Jauh sebelum Claudia, di German Idol pada 2007, Sandhy Sondoro membawakan lagunya sendiri di hadapan para juri.
Mantan pengamen di jalanan Jerman itu pernah meraih Grand Prix Winner dalam "International Music Festival White Night of St Petersburg" pada Juli 2017.
Kerennya lagi, hanya setahun berselang, Sandhy kembali mendapat penghargaan dalam ajang "Internasional Professional Music Awards Bravo" untuk kategori Musik Populer.
Lyodra Ginting yang kini tengah naik daun, juga pernah berlaga di kontes internasional ketika usianya masih sangat belia. Pelantun lagu “Sang Dewi” itu berhasil meraih juara pertama dalam ajang Sanremo Junior di Italia, yang diikuti peserta berusia 16-an tahun dari berbagai negara.
Sukses memukau penonton dalam X-Factor Indonesia 2015, Angela July kembali muncul dalam "Asia’s Got Talent 2017". Penampilannya yang memikat para juri seperti Anggun, Jay Park, hingga David Foster, membawanya masuk ke babak grand final.
Penyanyi berkulit eksotis, Reza Ningtyas Lindh, juga bikin heboh usai ikut ajang "Swedia Idol" pada 2009. Ia sukses masuk hingga babak lima besar. Sebelumnya, pada 1995, Reza juga mengikuti ajang "Asia Bagus".
Namun dari mereka semua, apa yang membuat Putri berbeda?
Barangkali kisanak masih ingat dengan Stevie Wonder. Ya, ia dan Putri dianugerahi Tuhan bakat luar biasa dalam olah vokal dan menulis lagu.
Sebenarnya dalam keseharian di Indonesia, kita seringkali bertemu seorang tuna netra yang mengamen keliling ke mana ia bisa. Harus diakui, rata-rata mereka memilik pita suara yang sepertinya terbuat dari emas.
Melihat penonton menangis haru saat Putri naik panggung di AGT 2023, dan mungkin air mata kita pun ikut berlinangan, kita mestinya sadar betapa sejatinya kehidupan ini sederhana belaka.